Selasa, 10 Mei 2011

EKONOMI, MENCAKUP DEFINISI, MASALAH EKONOMI DAN SISTEM PEREKONOMIAN

  1. A. Definisi dan Metodologi Ilmu ekonomi
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity).
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnyaekonomi seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Beckerdari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan “apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi? ” The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.
Sejarah perkembangan ilmu ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Moneyyang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling “bertarung” dalam dunia ilmuekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.
Metodologi
Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah Model General Equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
  1. B. Masalah Pokok Ekonomi dan Pengaruh Mekanisme Harga
Masalah pokok ekonomi yang di hadapi setiap masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan. Berdasarkan uraian mengenai masalah ekonomi pokok tersebut akan dirumuskan definisi ilmu ekonomi.
1        Masalah Ekonomi dan Kebutuhan untuk Membuat Pilihan
Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi…”Apakah yang diartikan dengan kegiatan ekonomi?”
Kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa tersebut.
  1. Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat dengan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat. Faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barangyang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan.
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimportdari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk:
1)      Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.
Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif. Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang-barang tersebut dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang esensial (contoh: beras, gula dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dan barang mewah (contoh: mobil dan emas). Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Barang-barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh: makanan, pakaian dan mobil) dan barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan mercu suar).
2)      Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.
  1. Faktor-faktor produksi
Masalah ekonomi yang kedua adalah apa yang dikonsumsi dan oleh siapa. Apa yang dikonsumsi oleh masyarakat dibedakan dalam faktor-faltor produksi. Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa. Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan kepada empat jenis, yaitu:
1)      Tanah dan sumber alam, faktor produsi ini disediakan oleh alam. Faktor produksi ini meliputi tanah, barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik.
2)      Tenaga kerja, faktor produksi ini bukan saja jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi keahlian dan keterampilan. Dari segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu: tenaga kerja kasar, tenaga kerja terampil dan tenaga kerja terdidik.
3)      Modal, faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan.
4)      Keahlian keusahawanan, faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Kealian keusahawanan meliputi kemahiran mengorganisasi ketiga sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.
  1. Tingkat Pengangguran dan Laju inflasi
Dalam bukunya, Samuelson Nordhaus menulis fundamental utama dari suatu ekonomi. Menurut Samuelson, Ilmu Ekonomi adalah studi tentang bagaimana kelompok masyarakat memilih untuk menggunakan sumber daya produksi yang terbatas yang memiliki penggunaan alternatif, untuk memproduksi berbagai macam komoditas, dan mendistribusikannya ke kelompok yang lain.
Barang kebutuhan terbatas karena orang memiliki keinginan (desire) yang lebih besar dari apa yang bisa diproduksi oleh suatu proses ekonomi. Benda-benda ekonomi bersifat terbatas, sehingga orang harus menggunakan dan memilih di antara barang-barang yang jumlahnya terbatas tersebut agar dapat diproduksi dengan sumber daya yang ada.
Efisiensi produksi terjadi apabila semua sumber daya yang ada sudah melakukan produksi seara maksimal sehingga tidak bisa ditingkatkan lagi tanpa mengorbankan/mengurangi produksi barang lainnya. Apabila terlalu banyak pengangguran, maka terjadi inefisiensi sumber daya manusia sehingga dalam bagan ekonomi berada di dalam PPF (production-possibility frontier).
Production-Possibility Frontier
Sumber:
Samuelson & Nordhaus, “Economics” Sixteenth Edition
  1. C. Sistem Perekonomian
1        Sistem Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem di mana perilaku didasarkan terutama pada tradisi, adat, dan kebiasaan. Ada sedikit perubahan dalam pola barang yang diproduksi dari tahun ke tahun, selain yang disebabkan oleh tingkat aneh alam. Teknik produksi juga mengikuti pola tradisional kecuali ketika ada efek penemuan baru yang terjadi sekali-sekali. Akhirmya produksi dialokasikan diantara para anggota menurut tradisi yang sudah lama ada.
Sistem ekonomi seperti ini paling baik di dalam lingkungan yang tidak berubah. Dalam kondisi statis suatu sistem yang tidak terus menerus mengharuskan orang untuk membuat pilihan dapat terbukti efektif dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dan sosial.
2        Sistem Terpimpin
Dalam sistem terpimpin, perilaku ekonomi ditentukan oleh semacam otoritas sentral yang mengambil sebagian besar keputusan yang diperlukan mengenai apa yang diproduksi, bagaimana memproduksinya, dan siapa yang mendapatkannya. Ekonomi seperti ini dicirikan dengan sentralisasi pengambilan keputusan. Untuk melindugi pelaku ekonomi sistem ini dapat digunakan untuk menentukan kebijakan ekonomi. Contohnya adalah dalam menetukan kenaikan harga listrik dan bahan bakar  minyak dan gas. Pemerintah harus menetapkan berapa besar kanaikan harga tersebut agar kebutuhan sumber daya alam dan produksi masih bisa terpenuhi.
3        Sistem Pasar
Dalam sistem ekonomi ini keputusan tentang alokasi sumber daya dibuat tanpa arahan tentang alokasi dari pusat. Keputusan tersebut merupakan hasil dari keputusan bebas yang dibuat oleh produsen dan konsumen perorangan. Sistem seperti ini dikenal dengan sistem ekonomi pasar bebas atau secara sederhana dikenal dengan ekonomi pasar. Dalam ekonomi seperti ini keputusan yang berhubngan denga isu ekonomi dasar didesentralisasikan tetapi tetap saja terkoordinasi. Alat koordinasi utama adalah perangkat harga pasar yang ditetapkan oleh pasar. Karena itulah sistem pasar bebas sering disebut sistem harga, yaitu peningkatan atau penurunan harga ditentukan oleh keseimbangan antara permintaan dan penawaran dalam pasar.
4        Sistem Campuran
Sistem ekonomi yang sepenuhnya tradisional atau sepenuhnya dikendalikan secara sentral atau sepenuhnya pasar bebas adalah jenis-jenis murni yang berguna untuk mempelajari prinsip-prinsip dasar. Akan tetapi ketika kita memperhatikan secara rinci sitem ekonomi riil yang mana saja. Kita mendaparkan bahwa perilaku ekonominya merupakan hasil dari semacam bauran kendali sentral dan penentuan pasar dengan sejumlah tertentu perilaku tradisional pula. Dalam praktek semua sistem ekonomi merupakan ekonomi campuran, dalam sistem ini menggabungkan ketiga sistem sebelumnya dalam menentukan perilaku ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar