NEW DELHI - Gadis bernama M. Lavinashree dari India bisa dikatakan sebagai jenius termuda. Pasalnya, Pada usia sembilan tahun ia telah lulus ujian Microsoft Certified Professional serta memecahkan rekor sebelumnya.
Gadis belia ini dikabarkan menjadi orang paling muda yang mampu meraih Microsoft Certified Professional Exam. Keberhasilan Lavinashree sendiri mematahkan rekor sebelumnya yang dipegang Arfa Karim, seorang anak gadis Pakistan usia 10 tahun.Oleh orangtuanya, Lavinashree dikatakan bahwa telah terbiasa memecahkan rekor. Bahkan ia memegang rekor menghafal 1.300 dongeng Tamil yang telah berusia 2.000 tahun. Dalam kesehariannya yang sederhana, gadis lugu ini akrab dengan teknik animasi, dengan menggunakan Corel Draw, Photoshop, Illustrator, serta Flash.
Meski telah berhasil meraih sertifikat bergengsi tersebut, Lavinashree tidak puas diri, dikabarkan bahwa ia sedang berusaha menyelesaikan ujian lanjutan, yaitu Microsoft Certified Systems Engineer. Demikian yang dilansir Times of India, Kamis (25/12/2008).Saat ditanya apa cita-citanya saat dewasa nanti, gadis kecil ini dengan lugas mengatakan bahwa dirinya ingin menjadi ilmuwan yang terkenal. Bukan tidak mungkin, cita-citanya tersebut dapat terwujud, bahkan melampaui apa yang diraih oleh Bill Gates, pendiri Microsoft.
Selasa, 10 Mei 2011
REKOR DUNIA OVERCLOCKING CORE i7 TERPECAHKAN
JAKARTA - Peluncuran prosesor Intel Core i7 telah membuat arena overclocking berlomba-lomba untuk mencetak rekor dunia baru.
Dipersejatai dengan motherboard ASUS ROG Rampage II Extreme yang mendukung platform Intel terbaru ini, seorang overclocking asal Jepang, duck, telah menembus papan atas overclocking dan mencetak rekor dunia baru bagi frekuensi CPU Core i7. Ia berhasil mencetak nilai 5510.09 MHz, sebuah skor yang sangat menantang bagi para overclocker lainnya untuk melampaui skor ini. Veteran overclocking CPU ini pun masih menyandang skor tertinggi di dunia untuk frekuensi CPU Pentium 4 631 dengan skor yang menakjubkan tahun lalu, yakni 8180.4MHz.
Dilansir melalui keterangan resmi Asus, Rabu (24/12/2008), kesuksesan pencapaian rekor dunia ini tidak lepas dari fitur overclocking khusus yang dapat ditemukan pada motherboard terbaru Rampage II Extreme. TweakIt, sebuah kontrol berbentuk joystick yang sangat mudah digunakan mengizinkan overclocker untuk membuat perubahan frekuensi sistem core, voltase dan parameter lainnya secara real-time dan aktual, sekalipun program benchmark dijalankan secara bersamaan.
Proses ini dilakukan sama sekali tanpa bantuan software karena fitur ini sepenuhnya berbasiskan hardware. Perpaduan antara kemudahan tweaking dengan informasi seperti frekuensi sistem yang ditampilkan secara real-time melalui perangkat LCD Poster, perubahan dapat dilakukan secara langsung selama menjalankan pengujian CPU dan mencetak skor benchmark yang luar biasa.
Dipersejatai dengan motherboard ASUS ROG Rampage II Extreme yang mendukung platform Intel terbaru ini, seorang overclocking asal Jepang, duck, telah menembus papan atas overclocking dan mencetak rekor dunia baru bagi frekuensi CPU Core i7. Ia berhasil mencetak nilai 5510.09 MHz, sebuah skor yang sangat menantang bagi para overclocker lainnya untuk melampaui skor ini. Veteran overclocking CPU ini pun masih menyandang skor tertinggi di dunia untuk frekuensi CPU Pentium 4 631 dengan skor yang menakjubkan tahun lalu, yakni 8180.4MHz.
Dilansir melalui keterangan resmi Asus, Rabu (24/12/2008), kesuksesan pencapaian rekor dunia ini tidak lepas dari fitur overclocking khusus yang dapat ditemukan pada motherboard terbaru Rampage II Extreme. TweakIt, sebuah kontrol berbentuk joystick yang sangat mudah digunakan mengizinkan overclocker untuk membuat perubahan frekuensi sistem core, voltase dan parameter lainnya secara real-time dan aktual, sekalipun program benchmark dijalankan secara bersamaan.
Proses ini dilakukan sama sekali tanpa bantuan software karena fitur ini sepenuhnya berbasiskan hardware. Perpaduan antara kemudahan tweaking dengan informasi seperti frekuensi sistem yang ditampilkan secara real-time melalui perangkat LCD Poster, perubahan dapat dilakukan secara langsung selama menjalankan pengujian CPU dan mencetak skor benchmark yang luar biasa.
INDONESIA MENGALAHKAN EROPA DI WORDPRESS
Indonesia tak selalu kalah jika harus bersaing dengan negara maju macam Jerman, Italia dan Prancis. Buktinya, di ranah blog WordPress, negara kita bisa mengalahkan ketiga negara Eropa tersebut. Ketenaran Indonesia ini dilihat dari bahasa yang tersebar di layanan blog WordPress. Menurut data terakhir per Desember 2008, bahasa Indonesia digunakan oleh 5% blog di WordPress. Sementara blog berbahasa Jerman, Perancis dan Italia masing-masing hanya digunakan tak lebih dari 2%.
"Ada sekitar 300 ribu blog yang mengunakan bahasa Indonesia di WordPress. Namun itu bisa saja pemilik blog tersebut tak berada di Indonesia," ujar perintis WordPress Matt Mullenweg kepada wartawan dalam konferensi pers WordCamp Indonesia 2009 di Erasmus Huis, Kuningan, Jakarta. Lalu bahasa apa yang paling populer di ranah WordPress? Tentu saja masih bahasa Inggris. Bahasa ini masih menjadi pilihan utama blogger di WordPress dengan digunakan sekitar 66% blog, lalu diikuti Spanyol dengan 8%.
Di antara negara-negara pengakses WordPress.com, Indonesia memang merupakan negara yang memiliki trafik tertinggi dibanding negara lain. WordPress.com tercatat menduduki peringkat ke-8 terbesar jumlah pengaksesnya dibandingkan situs lain di Indonesia. "Selain itu, Indonesia juga menjadi negara dengan pertumbuhan blog WordPress tercepat kedua," tandas Mullenweg. Hal ini karena banyaknya blogger mania yang menumpahkan hasil pikirannya melalui blog gratis melalui WordPress.
"Ada sekitar 300 ribu blog yang mengunakan bahasa Indonesia di WordPress. Namun itu bisa saja pemilik blog tersebut tak berada di Indonesia," ujar perintis WordPress Matt Mullenweg kepada wartawan dalam konferensi pers WordCamp Indonesia 2009 di Erasmus Huis, Kuningan, Jakarta. Lalu bahasa apa yang paling populer di ranah WordPress? Tentu saja masih bahasa Inggris. Bahasa ini masih menjadi pilihan utama blogger di WordPress dengan digunakan sekitar 66% blog, lalu diikuti Spanyol dengan 8%.
Di antara negara-negara pengakses WordPress.com, Indonesia memang merupakan negara yang memiliki trafik tertinggi dibanding negara lain. WordPress.com tercatat menduduki peringkat ke-8 terbesar jumlah pengaksesnya dibandingkan situs lain di Indonesia. "Selain itu, Indonesia juga menjadi negara dengan pertumbuhan blog WordPress tercepat kedua," tandas Mullenweg. Hal ini karena banyaknya blogger mania yang menumpahkan hasil pikirannya melalui blog gratis melalui WordPress.
PENGENALAN INSTALASI PROGRAM WINDOWS DAN LINUX DI PC
1. Penjelasan Windows XP
Profesional
Profesional
Windows 2000 Server merupakan Network Operating
System (NOS) untuk melakukan konfigurasi dan manajemen jaringan baik skala
kecil, menengah, maupun besar. Teknologi sistem operasi Windows 2000 sebenarnya
merupakan kelanjutan teknologi Windows NT yang telah cukup lama digunakan secara
luas di pasaran. Keluarga Windows 2000 terdiri dari 4 jenis sistem operasi, 3
diantaranya merupakan sistem operasi untuk server dan 1 untuk workstation.
System (NOS) untuk melakukan konfigurasi dan manajemen jaringan baik skala
kecil, menengah, maupun besar. Teknologi sistem operasi Windows 2000 sebenarnya
merupakan kelanjutan teknologi Windows NT yang telah cukup lama digunakan secara
luas di pasaran. Keluarga Windows 2000 terdiri dari 4 jenis sistem operasi, 3
diantaranya merupakan sistem operasi untuk server dan 1 untuk workstation.
Versi ini merupakan kelanjutan teknologi Windows NT
Server 4.0 dengan berbagai fasilitas baru yang semakin memudahkan pengelolaan
jaringan. Keluarga server Windows 2000 terdiri dari 3 jenis yaitu versi standar
(Server), Advance Server, dan Data Center Server. Windows 2000 Server memiliki
semua kemampuan yang ada pada versi Professional ditambah berbagai fasilitas
inti yang dibutuhkan sebagai server jaringan. Versi ini dapat digunakan sebagai
file dan print server, application server, web server, maupun communication
server. Fasilitas penting yang dimiliki versi ini antara lain :
Server 4.0 dengan berbagai fasilitas baru yang semakin memudahkan pengelolaan
jaringan. Keluarga server Windows 2000 terdiri dari 3 jenis yaitu versi standar
(Server), Advance Server, dan Data Center Server. Windows 2000 Server memiliki
semua kemampuan yang ada pada versi Professional ditambah berbagai fasilitas
inti yang dibutuhkan sebagai server jaringan. Versi ini dapat digunakan sebagai
file dan print server, application server, web server, maupun communication
server. Fasilitas penting yang dimiliki versi ini antara lain :
§ Dukungan untuk
penggunaan 2 processor bila diinstal dengan mode clean install, atau 4 processor
apabila instalasi dilakukan dengan mengupgrade Windows NT Server.
penggunaan 2 processor bila diinstal dengan mode clean install, atau 4 processor
apabila instalasi dilakukan dengan mengupgrade Windows NT Server.
§ Active
Directory Service untuk memudahkan pengelolaan sumberdaya dan obyek jaringan.
Directory Service untuk memudahkan pengelolaan sumberdaya dan obyek jaringan.
§ Sistem keamanan
jaringan menggunakan Kerberos dan public key infrastructure
jaringan menggunakan Kerberos dan public key infrastructure
§ Internet
Connection Sharing. ıWeb Server dengan menggunakan Internet Information Services versi 5.0.
Connection Sharing. ıWeb Server dengan menggunakan Internet Information Services versi 5.0.
§ Windows
Terminal Services untuk memudahkan administrasi jaringan dan pemanfaatan
hardware komputer lama sehingga dapat digunakan untuk berbagai aplikasi baru.
Terminal Services untuk memudahkan administrasi jaringan dan pemanfaatan
hardware komputer lama sehingga dapat digunakan untuk berbagai aplikasi baru.
§ Dukungan
penggunaan RAM hingga 4 GB
penggunaan RAM hingga 4 GB
2. Cara Instalasi Windows
2000 Server
2000 Server
Agar sistem Windows 2000 Server dapat berjalan
maksimal maka dibutuhkan hardware dan software yang sesuai dengan persyaratan
minimal. Berdasarkan informasi resmi dari website Microsoft, persyaratan
hardware yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi Windows 2000 Server adalah
sebagai berikut : Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, spesifikasi yang
disebutkan di atas adalah kebutuhan minimum agar Windows 2000 Server dapat
terinstal dalam komputer.
maksimal maka dibutuhkan hardware dan software yang sesuai dengan persyaratan
minimal. Berdasarkan informasi resmi dari website Microsoft, persyaratan
hardware yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi Windows 2000 Server adalah
sebagai berikut : Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, spesifikasi yang
disebutkan di atas adalah kebutuhan minimum agar Windows 2000 Server dapat
terinstal dalam komputer.
Apabila Anda serius menjadikan sebuah komputer sebagai
server jaringan, maka sangat disarankan menggunakan mesin kelas Pentium III
dengan RAM 256 MB untuk memperoleh kinerja maksimal. Untuk menjalankan berbagai
latihan dalam buku ini disarankan anda menggunakan komputer Pentium 200 MHz
dengan RAM 128 MB. Pada prinsipnya semakin tinggi spesifikasi hardware Anda maka
performa sistem akan semakin baik. Anda perlu memberikan perhatian khusus
terhadap berbagai persyaratan software terutama bila Anda akan melakukan upgrade
Windows NT Server 4.0 atau instalasi dual boot.
w:st="on">
Ada
dua jenis sistem operasi yang dapat diupgrade menjadi Windows 2000 Server yaitu
:
server jaringan, maka sangat disarankan menggunakan mesin kelas Pentium III
dengan RAM 256 MB untuk memperoleh kinerja maksimal. Untuk menjalankan berbagai
latihan dalam buku ini disarankan anda menggunakan komputer Pentium 200 MHz
dengan RAM 128 MB. Pada prinsipnya semakin tinggi spesifikasi hardware Anda maka
performa sistem akan semakin baik. Anda perlu memberikan perhatian khusus
terhadap berbagai persyaratan software terutama bila Anda akan melakukan upgrade
Windows NT Server 4.0 atau instalasi dual boot.
w:st="on">
Ada
dua jenis sistem operasi yang dapat diupgrade menjadi Windows 2000 Server yaitu
:
§Windows NT Server 3.51
§Windows NT Server 4.0
Masing-masing sistem operasi tersebut harus diinstal
Service Pack minimal versi 3 sebelum diupgrade ke Windows 2000 Server. Anda
dapat menginstal lebih dari satu sistem operasi dalam satu harddisk dengan
syarat sistem partisi pada harddisk Anda memenuhi persyaratan untuk sistem
operasi yang akan diinstal. Prosedur lebih lanjut mengenai instalasi dual boot
akan dijelaskan dalam sub bab berikutnya.
Service Pack minimal versi 3 sebelum diupgrade ke Windows 2000 Server. Anda
dapat menginstal lebih dari satu sistem operasi dalam satu harddisk dengan
syarat sistem partisi pada harddisk Anda memenuhi persyaratan untuk sistem
operasi yang akan diinstal. Prosedur lebih lanjut mengenai instalasi dual boot
akan dijelaskan dalam sub bab berikutnya.
2.1 Persyaratan File System
dan Partisi
dan Partisi
Pilihan file system akan sangat berpengaruh terhadap
jenis sistem operasi yang dapat disimpan dalam harddisk. Setiap file system
memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing, sehingga Anda harus menentukan
file system yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan anda. Sistem operasi
Windows NT baik versi Server maupun Workstation hanya mendukung sistem file
FAT16 dan NTFS. Sedangkan keluarga Windows 2000 mendukung sistem file FAT16,
FAT32, maupun NTFS. Anda harus memperhatikan dukungan sistem file terhadap
setiap jenis sistem operasi terutama jika Anda ingin mengkonfigurasi instalasi
dual boot. Karakteristik setiap jenis file system dalam system operasi Windows
dapat dilihat pada tabel berikut :
jenis sistem operasi yang dapat disimpan dalam harddisk. Setiap file system
memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing, sehingga Anda harus menentukan
file system yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan anda. Sistem operasi
Windows NT baik versi Server maupun Workstation hanya mendukung sistem file
FAT16 dan NTFS. Sedangkan keluarga Windows 2000 mendukung sistem file FAT16,
FAT32, maupun NTFS. Anda harus memperhatikan dukungan sistem file terhadap
setiap jenis sistem operasi terutama jika Anda ingin mengkonfigurasi instalasi
dual boot. Karakteristik setiap jenis file system dalam system operasi Windows
dapat dilihat pada tabel berikut :
Karakteristik | FAT16 | FAT32 | NTFS |
Sistem Operasi yang Didukung | DOS Windows 3.11 Windows 9X Windows NT Windows 2000 | Windows 95 OSR Windows 98 Windows 2000 | Windows NT Windows 2000 |
Efesien Pengguna Spec Harddisk | Tidak | Ya | Ya |
Kemampuan Kompresi dan quota | Tidak | Tidak | Ya |
Encripsi dan Local Scurity | Tidak | Tidak | Ya |
Dukungan Network Scurity | Ya | Ya | Ya |
Ukuran Partisi Maximum | 2GB | 32GB | 2TB |
Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa kemampuan
maksimum keluarga Windows NT dan Windows 2000 hanya dapat digunakan bila
diinstal pada partisi NTFS. Dengan menggunakan sistem file NTFS anda dapat
melakukan proteksi security hingga ke tingkat file, dibandingkan dengan partisi
jenis FAT yang hanya dapat memberikan security
maksimum keluarga Windows NT dan Windows 2000 hanya dapat digunakan bila
diinstal pada partisi NTFS. Dengan menggunakan sistem file NTFS anda dapat
melakukan proteksi security hingga ke tingkat file, dibandingkan dengan partisi
jenis FAT yang hanya dapat memberikan security
hingga tingkat folder. Keuntungan menggunakan sistem file
FAT16 adalah dukungan yang luas terhadap berbagai sistem operasi. Partisi jenis
ini merupakan pilihan tepat bila anda akan ingin mengkonfigurasi instalasi dual
boot antara Windows NT dengan Windows 2000 atau Windows 95. Kekurangan utama
FAT16 adalah metode penyimpanan yang kurang efisien, sehinnga ruang harddisk
anda akan lebih cepat penuh dibandingkan bila Anda menggunakan FAT32 atau NTFS.
FAT16 adalah dukungan yang luas terhadap berbagai sistem operasi. Partisi jenis
ini merupakan pilihan tepat bila anda akan ingin mengkonfigurasi instalasi dual
boot antara Windows NT dengan Windows 2000 atau Windows 95. Kekurangan utama
FAT16 adalah metode penyimpanan yang kurang efisien, sehinnga ruang harddisk
anda akan lebih cepat penuh dibandingkan bila Anda menggunakan FAT32 atau NTFS.
2.2 Teknik Partisi
Harddisk yang akan Anda gunakan dapat dipartisi dalam
beberapa logical partition. Partisi adalah istilah yang biasa digunakan untuk
menyebut pembagian logical dari sebuah harddisk. Misalkan anda memiliki sebuah
harddisk berkapasitas 10 GB, maka anda dapat membaginya menjadi dua logical
partition yaitu drive C sebagai primary partition sebesar 4 GB dan sisanya drive
D sebesar 6 GB sebagai secondary partition. Anda dapat membagi lagi secondary
partition tersebut menjadi beberapa logical drive sesuai dengan kepentingan
Anda. Dalam menentukan ukuran partisi Anda perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
beberapa logical partition. Partisi adalah istilah yang biasa digunakan untuk
menyebut pembagian logical dari sebuah harddisk. Misalkan anda memiliki sebuah
harddisk berkapasitas 10 GB, maka anda dapat membaginya menjadi dua logical
partition yaitu drive C sebagai primary partition sebesar 4 GB dan sisanya drive
D sebesar 6 GB sebagai secondary partition. Anda dapat membagi lagi secondary
partition tersebut menjadi beberapa logical drive sesuai dengan kepentingan
Anda. Dalam menentukan ukuran partisi Anda perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
- Berapa
jenis dan berapa banyak sistem operasi yang akan anda instal dalam harddisk. - Kebutuhan
ruang harddisk, misalkan anda akan menginstal Windows 2000 Server di drive C
maka disarankan ruang kosong sebesar 1GB ditambah space untuk menginstal
berbagai macam software aplikasi. - Lokasi
system partition dan boot partition Windows 2000 Server. System partition
berisi berbagai file yang dibutuhkan Windows 2000 Server untuk melakukan
booting, yang secara default terinstal pada active partition, umumnya drive
C. Boot partition adalah partisi yang berisi folder WINNT dimana file-file
Windows 2000 Server tersimpan. - Ukuran
boot partition disarankan minimal 1GB, yang lokasinya secara default ada di
drive C tetapi Anda dapat menentukan lokasi lain sesuai dengan ukuran
partisi harddisk Anda. - Anda
dapat melakukan partisi harddisk dengan menggunakan utility FDISK yang
terdapat dalam MS DOS atau dengan aplikasi pihak ketiga seperti Partition
Magic. - Penulis
mengasumsikan Anda sudah cukup memahami penggunaan utility FDISK sehingga
tidak akan dibahas secara detil dalam buku ini. Apabila Anda belum memahami
penggunaan utility untuk partisi ini, silahkan membaca dokumentasi ataupun
help file dalam MS DOS.
2.3 Pilihan Metode Instalasi
Untuk melakukan instalasi Windows 2000 Server dapat
digunakan beberapa metode sebagai berikut :
digunakan beberapa metode sebagai berikut :
1)
CDROM Bootable
CDROM Bootable
Cara ini paling mudah dan cepat untuk dilakukan. Anda
harus mengkonfigurasi BISO komputer untuk booting dari CDROM. Sebuah tampilan
text based akan memberikan beberapa pertanyaan mengenai lokasi penempatan
Windows 2000 dan sistem partisi yang digunakan.
harus mengkonfigurasi BISO komputer untuk booting dari CDROM. Sebuah tampilan
text based akan memberikan beberapa pertanyaan mengenai lokasi penempatan
Windows 2000 dan sistem partisi yang digunakan.
2)
Setup Disk
Setup Disk
Metode ini memerlukan waktu paling lama, penulis tidak
merekomendasikan cara ini kecuali anda tidak memiliki CDROM drive yang dapat
digunakan secara bootable. Sebelum melakukan instalasi anda perlu membuat setup
disk dari komputer lain yang sudah terinstal Windows 2000 Server.
merekomendasikan cara ini kecuali anda tidak memiliki CDROM drive yang dapat
digunakan secara bootable. Sebelum melakukan instalasi anda perlu membuat setup
disk dari komputer lain yang sudah terinstal Windows 2000 Server.
3)
Instalasi dari OS lain
Instalasi dari OS lain
Apabila anda telah memiliki sistem operasi lain di
komputer, maka dapat langsung menjalankan proses instalasi dengan memasukkan
CDROM Windows 2000 Server dan memanfaatkan proses autorun.
komputer, maka dapat langsung menjalankan proses instalasi dengan memasukkan
CDROM Windows 2000 Server dan memanfaatkan proses autorun.
Untuk konfigurasi dual boot, pilihlah option kedua.
Sedangkan untuk mengupgrade Windows NT Server ke Windows 2000 Server pilihlah
option ke-1. Proses instalasi dilanjutkan dengan mencopy temporary file ke
harddisk, booting ulang, dan selanjutnya tampil dialog text based sebagaimana
instalsi dengan CDROM bootable.
Sedangkan untuk mengupgrade Windows NT Server ke Windows 2000 Server pilihlah
option ke-1. Proses instalasi dilanjutkan dengan mencopy temporary file ke
harddisk, booting ulang, dan selanjutnya tampil dialog text based sebagaimana
instalsi dengan CDROM bootable.
2.4 Member Server dan Domain Controller
Sebelum melangkah lebih lanjut untuk melakukan
instalsi, anda perlu memahami peran Windows 2000 Server dalam sebuah jaringan.
Windows 2000 Server dapat diinstal sebagai Member Server dan Domain Controller.
Bagi anda yang pernah mengenal Windows NT, maka terdapat istilah PDC(Primary
Domain Controller), BDC(Backup Domain Controller) dan Stand Alone Server. Dalam
arsitektur Windows 2000 konsep PDC dan BDC sudah tidak dikenal lagi. Sebuah
server yang menyimpan konfigurasi jaringan mengenai data dan hak setiap account,
security, dan active directory disebut Domain Controller (DC).
w:st="on">
Peranan
DC
ini identik dengan PDC dalam teknologi Windows NT. Sebagai backup dari DC yang
sudah ada, diperlukan DC baru yang masing-masing kedudukannya dalam jaringan
adalah setara (peer). Dengan demikian bila terjadi fault pada sebuah DC, maka DC
lain akan secara otomatis mengambil alih peranannnya sebagai pengendali
jaringan.
Antar
w:st="on">
DC
dalam jaringan Windows 2000 terjadi replikasi data-data konfigurasi melalui
active directory. Replikasi tersebut terjadi dalam interval tertentu, untuk
menjamin kesamaan konfigurasi antar DC.
instalsi, anda perlu memahami peran Windows 2000 Server dalam sebuah jaringan.
Windows 2000 Server dapat diinstal sebagai Member Server dan Domain Controller.
Bagi anda yang pernah mengenal Windows NT, maka terdapat istilah PDC(Primary
Domain Controller), BDC(Backup Domain Controller) dan Stand Alone Server. Dalam
arsitektur Windows 2000 konsep PDC dan BDC sudah tidak dikenal lagi. Sebuah
server yang menyimpan konfigurasi jaringan mengenai data dan hak setiap account,
security, dan active directory disebut Domain Controller (DC).
w:st="on">
Peranan
DC
ini identik dengan PDC dalam teknologi Windows NT. Sebagai backup dari DC yang
sudah ada, diperlukan DC baru yang masing-masing kedudukannya dalam jaringan
adalah setara (peer). Dengan demikian bila terjadi fault pada sebuah DC, maka DC
lain akan secara otomatis mengambil alih peranannnya sebagai pengendali
jaringan.
Antar
w:st="on">
DC
dalam jaringan Windows 2000 terjadi replikasi data-data konfigurasi melalui
active directory. Replikasi tersebut terjadi dalam interval tertentu, untuk
menjamin kesamaan konfigurasi antar DC.
Untuk menginstal sebuah server sebagai DC, maka
fasilitas Active Directory harus dipasang di server tersebut. Instalasi Active
Directory adalah dengan menjalankan perintah DCPROMO dari command prompt, atau
dengan memanfaatkan fasilitas wizard dari menu Configure Your Server. Sebuah
server yang tidak dikonfigurasi active directory disebut sebagai Member Server.
Member Server identik dengan Stand Alone Server dalam jaringan Windows NT.
Karena tidak memiliki active directory, maka server tersebut hanya memiliki user
dan group di tingkat local computer saja. Member Server dapat melakukan mapping
user dan group dari DC dengan memanfaatkan fasilitas active directory, asalkan
antara DC dan member server tersebut terhubung dalam satu network. Member Server
biasanya digunakan sebagai server berbagai service dalam jaringan, misalnya mail
server, web server, file server, maupun proxy server.
fasilitas Active Directory harus dipasang di server tersebut. Instalasi Active
Directory adalah dengan menjalankan perintah DCPROMO dari command prompt, atau
dengan memanfaatkan fasilitas wizard dari menu Configure Your Server. Sebuah
server yang tidak dikonfigurasi active directory disebut sebagai Member Server.
Member Server identik dengan Stand Alone Server dalam jaringan Windows NT.
Karena tidak memiliki active directory, maka server tersebut hanya memiliki user
dan group di tingkat local computer saja. Member Server dapat melakukan mapping
user dan group dari DC dengan memanfaatkan fasilitas active directory, asalkan
antara DC dan member server tersebut terhubung dalam satu network. Member Server
biasanya digunakan sebagai server berbagai service dalam jaringan, misalnya mail
server, web server, file server, maupun proxy server.
2.5 Praktek Instalasi Windows 2000
Server
Server
Berikutnya tiba saatnya bagi anda untuk melakukan
instalasi Windows 2000 Server. Dalam praktek ini penulis menggunakan skenario
instalasi dengan bootable CDROM pada harddisk kosong yang belum terisi sistem
operasi lain. Setelah Windows 2000 Server terpasang sebagai Member Server,
dilakukan instalasi Active Directory untuk mengupgrade server tersebut sebagai
DC dengan perintah DCPROMO.
instalasi Windows 2000 Server. Dalam praktek ini penulis menggunakan skenario
instalasi dengan bootable CDROM pada harddisk kosong yang belum terisi sistem
operasi lain. Setelah Windows 2000 Server terpasang sebagai Member Server,
dilakukan instalasi Active Directory untuk mengupgrade server tersebut sebagai
DC dengan perintah DCPROMO.
2.5.1
Instalasi Member Server
Instalasi Member Server
1) Lakukan setting pada
BIOS komputer anda untuk booting dari CDROM
BIOS komputer anda untuk booting dari CDROM
2) Masukkan bootable
CDROM Windows 2000 Server, dan restart komputer anda.
CDROM Windows 2000 Server, dan restart komputer anda.
3) Tampil dialog text
based, lanjutkan instalasi dengan menekan Enter.
based, lanjutkan instalasi dengan menekan Enter.
4) Setelah tampil dialog
License Agreement, tekan F8 untuk menerima agreement.
License Agreement, tekan F8 untuk menerima agreement.
5) Selanjutnya anda
diminta menentukan lokasi instalasi. Pada bagian ini anda juga dapat menghapus
dan membuat partisi baru di harddisk.
diminta menentukan lokasi instalasi. Pada bagian ini anda juga dapat menghapus
dan membuat partisi baru di harddisk.
6) Tentukan jenis file
sistem yang akan digunakan.
sistem yang akan digunakan.
Note : Apabila anda ingin membuat uial boot, jangan
menghapus partisi yang telah terisi OS lain. Pada bagian penentuan jenis
partisi, jangan merubah jenis partisi di drive yang telah terisi OS. Menghapus
maupun merubah jenis partisi akan menghilangkan OS yang telah anda install di
partisi tersebut.
menghapus partisi yang telah terisi OS lain. Pada bagian penentuan jenis
partisi, jangan merubah jenis partisi di drive yang telah terisi OS. Menghapus
maupun merubah jenis partisi akan menghilangkan OS yang telah anda install di
partisi tersebut.
7) Setelah selesai,
proses intalasi dilanjutkan dengan mengecek dan mencopytemporary file ke
harddisk.
proses intalasi dilanjutkan dengan mengecek dan mencopytemporary file ke
harddisk.
8) Keluarkan CDROM dan
restart komputer.
restart komputer.
9) Proses intalasi
dilanjutkan dengan mendeteksi hardware di komputer.
dilanjutkan dengan mendeteksi hardware di komputer.
10) Selanjutnya tentukan
regional setting (keyboard layput, sistem tanggal, jam, dll) sesuai dengan
kondisi lokasi anda.
regional setting (keyboard layput, sistem tanggal, jam, dll) sesuai dengan
kondisi lokasi anda.
11) Isikan nama pemilik
komputer dan organisasinya.
komputer dan organisasinya.
12) Pilih jenis dan
banyaknya lisensi yang akan digunakan. Lisensi per server berarti dihitung
berdasarkan jumlah klien yang melakukan koneksi ke server. Sedangkan lisensi per
seat mengharuskan tiap klien untuk memiliki license, yang dapat digunakan untuk
mengakses server manapun. Untuk latihan, pilihlah per Server dan isikan jumlah
koneksi = 5 klien.
banyaknya lisensi yang akan digunakan. Lisensi per server berarti dihitung
berdasarkan jumlah klien yang melakukan koneksi ke server. Sedangkan lisensi per
seat mengharuskan tiap klien untuk memiliki license, yang dapat digunakan untuk
mengakses server manapun. Untuk latihan, pilihlah per Server dan isikan jumlah
koneksi = 5 klien.
13) Langkah berikutnya
adalah mengisikan nama komputer. Nama tersebut akan digunakan untuk
mengidentifikasi komputer di dalam jaringan. Misalkan anda menginstal server
pertama dalam jaringan, isikan SERVERPUSAT sebagai nama server.
adalah mengisikan nama komputer. Nama tersebut akan digunakan untuk
mengidentifikasi komputer di dalam jaringan. Misalkan anda menginstal server
pertama dalam jaringan, isikan SERVERPUSAT sebagai nama server.
14) Isikan password
untuk account Administrator. Pastikan anda mengisikan password yang cukup baik,
karena account tersebut merupakan administrator dengan hak tertinggi dalam
jaringan.
untuk account Administrator. Pastikan anda mengisikan password yang cukup baik,
karena account tersebut merupakan administrator dengan hak tertinggi dalam
jaringan.
15) Tampil dialog
pilihan service yang akan diinstall. Anda dapat memilih jenis service yang akan
disediakan server tersebut, misalnya IIS (web server), DNS Server, maupun DHCP
server. Dalam latihan ini, biarkan pilihan tersebut dalam kondisi default dan
lanjutnkan instalasi. Anda akan melakukan instalasi setiap service pada bab-bab
selanjutnya sesuai dengan kebutuhan.
pilihan service yang akan diinstall. Anda dapat memilih jenis service yang akan
disediakan server tersebut, misalnya IIS (web server), DNS Server, maupun DHCP
server. Dalam latihan ini, biarkan pilihan tersebut dalam kondisi default dan
lanjutnkan instalasi. Anda akan melakukan instalasi setiap service pada bab-bab
selanjutnya sesuai dengan kebutuhan.
16) Selanjutnya tampil
pilihan dialog untuk Network Setting. Pilih Custom untuk menampilkan dialog
konfigurasi jaringan.
pilihan dialog untuk Network Setting. Pilih Custom untuk menampilkan dialog
konfigurasi jaringan.
17) Sorot Internet
Protocol, dan klik Properties untuk mengisikan konfigurasi IP Address sebagai
berikut :
Protocol, dan klik Properties untuk mengisikan konfigurasi IP Address sebagai
berikut :
IP Address : 192.168.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Kosongkan kotak lain, dan tutup dialog. Pengisian IP
address tersebut menggunakan klas C yang biasa dipakai di lingkungan LAN. Anda
dapat menyesuaikannya dengan kondisi jaringan bila diperlukan.
address tersebut menggunakan klas C yang biasa dipakai di lingkungan LAN. Anda
dapat menyesuaikannya dengan kondisi jaringan bila diperlukan.
18) Tampil dialog
Workgroup dan Domain, yang menanyakan kedudukan server tersebut di dalam
jaringan. Karena dalam praktek ini anda menginstal server pertama dalam jaringan
dan domain baru, maka pilihlah option pertama dan kosongkan kotak Workgroup or
computer domain.
Workgroup dan Domain, yang menanyakan kedudukan server tersebut di dalam
jaringan. Karena dalam praktek ini anda menginstal server pertama dalam jaringan
dan domain baru, maka pilihlah option pertama dan kosongkan kotak Workgroup or
computer domain.
19) Klik Next untuk
melanjutkan instalasi. Proses instalasi akan dilanjutkan dengan melakukan
setting jaringan dan hardware. Proses tersebut bervariasi kecepatannya,
tergantung spesifikasi komputer anda. Anda mungkin diminta memasukkan CDROM
Windows 2000 atau disket driver sesuai keperluan.
melanjutkan instalasi. Proses instalasi akan dilanjutkan dengan melakukan
setting jaringan dan hardware. Proses tersebut bervariasi kecepatannya,
tergantung spesifikasi komputer anda. Anda mungkin diminta memasukkan CDROM
Windows 2000 atau disket driver sesuai keperluan.
20) Setelah konfigurasi
selesai, booting ulang komputer anda dan selanjutnya tampil dialog login ke
Windows 2000 Server. Tekan Ctrl+Alt+
Del
dan masukkan password untuk user Administrator.
selesai, booting ulang komputer anda dan selanjutnya tampil dialog login ke
Windows 2000 Server. Tekan Ctrl+Alt+
Del
dan masukkan password untuk user Administrator.
21) Tampil desktop
Windows 2000 Server, dan anda siap melakukan berbagai konfigurasi server. Pada
tahap ini Windows 2000 Server telah terinstal sebagai member server. Untuk
membuatnya sebagai Domain Controller perlu dieksekusi perintah DCPROMO.
Windows 2000 Server, dan anda siap melakukan berbagai konfigurasi server. Pada
tahap ini Windows 2000 Server telah terinstal sebagai member server. Untuk
membuatnya sebagai Domain Controller perlu dieksekusi perintah DCPROMO.
2.5.2
Instalasi Domain Controller
Instalasi Domain Controller
Member Server bersifat stand alone sehingga tidak
dapat digunakan untuk mengatur konfigurasi jaringan. Biasanya Member Server
menginduk ke DC untuk memberikan service jaringan tertentu. Pada praktek
berikutnya anda akan mengupgrade Member Server menjadi DC, yang merupakan DC
pertama di jaringan anda.
dapat digunakan untuk mengatur konfigurasi jaringan. Biasanya Member Server
menginduk ke DC untuk memberikan service jaringan tertentu. Pada praktek
berikutnya anda akan mengupgrade Member Server menjadi DC, yang merupakan DC
pertama di jaringan anda.
1) Klik Start > Run
dan ketikkan DCPROMO Perintah tersebut akan menginstal Active Directory sehingga
server dinaikkan statusnya dari Member Server ke Domain Controller. Anda akan
menginstal DC pertama dalam Domain.
dan ketikkan DCPROMO Perintah tersebut akan menginstal Active Directory sehingga
server dinaikkan statusnya dari Member Server ke Domain Controller. Anda akan
menginstal DC pertama dalam Domain.
2) Tampil Dialog type
Domain Controller, pilih Domain Controller For A New Domain. Apabila anda
menginstal DC tambahan dalam sebuah Domain, aktifkan option ke-2.
Domain Controller, pilih Domain Controller For A New Domain. Apabila anda
menginstal DC tambahan dalam sebuah Domain, aktifkan option ke-2.
3) Berikutnya tampil
pilihan untuk menentukan jenis domain yang dibuat. Aktifkan Create A New Domain
Tree untuk membuat Domain pertama dalam jaringan.
pilihan untuk menentukan jenis domain yang dibuat. Aktifkan Create A New Domain
Tree untuk membuat Domain pertama dalam jaringan.
4) Pilih Create A New
Forest Of Domain Trees pada dialog
Join
Forest
. Domain yang dibuat adalah level tertinggi
dalam
Forest
baru.
Forest Of Domain Trees pada dialog
Join
Forest
. Domain yang dibuat adalah level tertinggi
dalam
Forest
baru.
Note :
Forest
, Tree, dan Domain adalah terminologi yang digunakan dalam konsep jaringan
Windows 2000 untuk mengidentifikasi kesatuan organisasi jaringan. Domain
merupakan kesatuan terkecil dari sebuah jaringan. Beberapa Domain dapat
bergabung membentuk Tree dan gabungan dari beberapa
Tree
disebut
Forest
Forest
, Tree, dan Domain adalah terminologi yang digunakan dalam konsep jaringan
Windows 2000 untuk mengidentifikasi kesatuan organisasi jaringan. Domain
merupakan kesatuan terkecil dari sebuah jaringan. Beberapa Domain dapat
bergabung membentuk Tree dan gabungan dari beberapa
Tree
disebut
Forest
5) Isikan nama Domain
untuk organisasi anda, Gunakan Full Qualified Domain Name sesuai peraturan
Internic. Anda dapat menggunakan Domain yang sudah terdaftar resmi, atau domain
fiktif dengan nama tertentu yang dikehendaki. Apabila anda akan mempublish
jaringan ke internet, sebaiknya digunakan nama Domain yang telah terdaftar.
untuk organisasi anda, Gunakan Full Qualified Domain Name sesuai peraturan
Internic. Anda dapat menggunakan Domain yang sudah terdaftar resmi, atau domain
fiktif dengan nama tertentu yang dikehendaki. Apabila anda akan mempublish
jaringan ke internet, sebaiknya digunakan nama Domain yang telah terdaftar.
6) Langkah selanjutnya
adalah menentukan NETBIOS Name untuk Domain tersebut. Hal ini digunakan untuk
mendukung OS sebelum Windows 2000 seperti Win98 dan Win NT yang menggunakan
NETBIOS untuk meresolve nama host di jaringan.
adalah menentukan NETBIOS Name untuk Domain tersebut. Hal ini digunakan untuk
mendukung OS sebelum Windows 2000 seperti Win98 dan Win NT yang menggunakan
NETBIOS untuk meresolve nama host di jaringan.
7) Tentukan lokasi
penyimpanan data Active Directory, yaitu data log, system volume, dan Active
Directory Database. Note : Lokasi penyimpanan data Active Directory harus
menggunakan partisi NTFS. Apabila system partition anda menggunakan FAT32, anda
harus menyediakan sebuah volume dengan partisi NTFS untuk menyimpan data
tersebut. Dalam sebuah jaringan besar dimana sering terjadi update dan replikasi
data Active Directory sebaiknya data tersebut disimpan di harddisk terpisah dari
sistem operasi, sehingga meningkatkan kinerja system
penyimpanan data Active Directory, yaitu data log, system volume, dan Active
Directory Database. Note : Lokasi penyimpanan data Active Directory harus
menggunakan partisi NTFS. Apabila system partition anda menggunakan FAT32, anda
harus menyediakan sebuah volume dengan partisi NTFS untuk menyimpan data
tersebut. Dalam sebuah jaringan besar dimana sering terjadi update dan replikasi
data Active Directory sebaiknya data tersebut disimpan di harddisk terpisah dari
sistem operasi, sehingga meningkatkan kinerja system
8) Proses instalasi
dilanjutkan dengan mengecek keberadaan DNS Server di dalam jaringan. Apabila
tidak terdapat DNS Server maka Windows 2000 akan meminta konfirmasi untuk
menginstal DNS Server di DC tersebut.
dilanjutkan dengan mengecek keberadaan DNS Server di dalam jaringan. Apabila
tidak terdapat DNS Server maka Windows 2000 akan meminta konfirmasi untuk
menginstal DNS Server di DC tersebut.
9) Tunggu sampai proses
instalasi selesai, instalasi dilanjutkan dengan booting ulang.
instalasi selesai, instalasi dilanjutkan dengan booting ulang.
10) Lakukan login ke DC
sebagai Administrator, setelah Active Directory terpasang akan terlihat beberapa
menu tambahan di bagian Administrative Tools, antara lain Active Directory Users
and Computers yang merupakan menu utama untuk konfigurasi user, group dan
security jaringan.
EKONOMI KOPERASI
2.1. Konsep Koperasi
Pada UU No. 25 tahun 1992, koperasi didefinisikan sebagai “badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip – prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas kekeluargaan”.
Jika koperasi dipandang dari sudut organisasi ekonomi, pengertian keperasi dapat dinyatakan dalam kriteria identitas yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan. Ropke (1985, h.24) menjelaskan ”koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang para pemilik/ anggotanya adalah juga pelanggan utama perusahaan tersebut. Kriteria identitas suatu koperasi akan merupakan dalil/ prisip identitas yang membedakan unit usaha koperasi dari unit usaha yang lainnya. ”
Sejalan dengan pendapat Ropke, Muenkner (1989, h.40) memberikan definisi koperasi sebagai organisasi ekonomi yang mempunyai ciri – ciri khusus sebagai berikut :
a). Adanya sekelompok orang yang menjalin hubungan antara sesamanya atas dasar sekurang – kurangnya satu kepentingan yang sama (kelompok koperasi),
b). Adanya dorongan (motivasi) untuk mengorganisasikan diri dalam kelompok guna memenuhi kebutuhan ekonomi melalui usahan bersama atas dasar swadaya dan saling tolong menolong (motivasi swadaya),
c). Adanya perusahaan yang didirikan dan dikelola secara bersama – sama (perusahaan koperasi), dan
d). Tugas perusahaan tersebut adalah untuk memberikan pelayanan kepada para anggotanya (promosi anggota).
2.2. Berbagai Hubungan dalam Koperasi
Berdasarkan konsep koperasi yang dijelaskan di atas, perlu digarisbawahi 3 hubungan yang penting dalam lingkungan koperasi, yaitu hubungan kepemilikan, hubungan pelayanan dan hubungan pasar.
a. Hubungan Kepemilikan
Hubungan kepemilikan menunjukkan besarnya peranan dalam koperasi, artinya anggota adalah pemilik perusahaan koperasi. Sebagai pemilik anggota mempunyai kewajiban – kewajiban dan hak – hak tertentu terhadap koperasinya, baik kewajiban dan hak individual maupun kewajiban dan hak keuangan (finansial).
Kewajiban dan hak pribadi adalah kewajiban dan hak dalam kehidupan kegiatan koprasi. Kewajiban dan hak ini sama bagi semua anggota dan tidak dapat dihilangkan dari seorang anggota selama menjadi anggota koperasi.
Kewajiban dan hak keuangan adalah kewajiban dan hak yang berhubungan dengan keikutsertaan keuangan para anggota dalam harta kekayaan dan dana koprasi. Kewajiban dan hak keuangan hanya timbul antara anggota dan koperasi, tidak antara sesama anggota, atau antara anggota dengan para kreditor koperasi.
Kewajiban secara individu yang utama adalah :
1). Ikut serta secara individual dalam usaha bersama guna mencapai tujuan bersama
2). Kewajiban untuk setia kepada koperasi, yakni meliputi :
a). Turut serta secara aktif dalam kehidupan koperasi, misalnya melakukan pemilihan pengurus.
b). Memanfaatkan fasilitas koperasi
c). Mengambil tindakan yang diperlukan agar kerugian koperasi dapat dihindarkan.
d). Tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan koperasi.
e). Tidak melakukan persaingan dengan badan usaha koperasi
f). Kewajiban untuk memenuhi keputusan yang diambil dengan suara terbanyak
g). Kewajiban untuk mematuhi anggaran dasar
h). Kewajiban untuk memberikan semua keterangan yang perlu kepada koperasi.
i). Kewajiban untuk memanfaatkan fasilitas badan usaha koperasi.
Umumnya setiap anggota mempunyai kepentingan untuk memanfaatkan fasilitas yang diadakan koperasi, sebab fasilitas ini dibentuk terutama untuk memenuhi kebutuhan anggotanya. Tapi dalam hal di mana pemanfaatan fasilitas koperasi secara reguler tidak memberikan hasil dalam memajukan kepentingan ekonomis para anggotanya, maka keikutsertaan para anggota dalam koperasi menjadi alasan yang dipersoalkan. Oleh karena itu tindakan anggota seharusnya adalah :
1). Menimbulkan suatu perubahan dalam hal pengelolaan badan usaha koperasi
2). Mengubah tujuan koperasi sampai dengan koperasi mampu memenuhi kebutuhan ekonomis riil anggotanya.
3). Mengundurkan diri dari koperasi karena tidak menguntungkan
4). Membubarkan koperasi mereka
5). Mempersatukan koperasi dengan koperasi lain supaya membentuk unit ekonomi yang dapat hidup terus guna kemajuan anggotanya.
Berdasarkan kewajiban individual tersebut maka setiap anggota mempunyai hak individual sebagai berikut :
1). Hak untuk menghadiri rapat dan mengajukan usul
2). Hak untuk memberi suara
3). Hak untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus
4). Hak untuk memanfaatkan fasilitas koperasi
5). Hak untuk diberi tahu mengenai suatu hal yang berhubungan dengan koperasi
6). Hak untuk mengundurkan diri dari keanggotaan.
7). Hak untuk melindungi kelompok minoritas.
Kewajiban keuangan yang utama dari anggota meliputi tiga hal pokok, yaitu :
1). Kewajiban untuk membayar konstribusi kuangan yang ditentukan dalam anggaran dasar, misalnya simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan dana – dana pribadi yang diinvestasikan dalam koperasi. Bagi anggota sendiri, konstribusi ini merupakan keputusan investasi di mana mereka mengharapkan tingkat pengembalian investasi (return on investment) tertentu yang dapat menunjang tingkat kehidupannya. Keuntungan itu bisa meluas tidak hanya pada besarnya proporsi dari SHU, tetapi besarnya manfaat langsung yang diterima, yakni berupa harga pelayanan. Manfaat langsung inilah yang sebenarnya sangat diharapkan anggota.
2). Kewajiban bertanggung jawab atas utang koperasi. Tanggung jawab koperasi terhadap kreditor hanya sebatas harta kekayaan koperasi itu sendiri dan kreditor tidak dapat menuntut pembayaran langsung dari para anggotanya. Tanggung jawab anggota terhadap utang tertentu dibatasi hingga jumlah tertentu sesuai dengan anggaran dasar.
3). Kewajiban untuk memanfaatkan fasilitas badan usaha tertentu, misalnya fasilitas simpan pinjam.
Berdasarkan kewajiban tersebut maka hak keuangan anggota adalah sebagai berikut :
1). Hak untuk menggunakan dan menarik keuntungan dari fasilitas badan usaha koperasi
2). Hak untuk menerima kembali uang keanggotaan, keuntungan, bonus dan bunga atas modal saham yang disetor.
3). Hak untuk menuntut pembayaran kembali konstribusi dana koperasi yang disetorkan karena mengundurkan diri dari keanggotaan koperasi.
4). Hak untuk menerima kembali dana yang disetorkan karena koperasi dilikuidasi.
b. Hubungan Pelayanan
Hubungan pelayanan muncul karena fakta bahwa anggota di samping sebagai pemilik juga sebagai pelanggan utama koperasi. Bentuk hubungan pelayanan koperasi terhadap anggota dapat dilakukan melalui bisnis antara usaha anggota dengan badan usaha koperasi. Hubungan bisnsis ini dapat dikaji secara mikro, dimana anggota dapat berfungsi sebagai produsen (penjual) tetapi juga berfungsi sebagai konsumen (pemakai). Demikian juga koperasi, ia dapat berfungsi sebagai produsen (penjual) tetapi juga dapat berfungsi sebagai konsumen atau pedagang.
Berbeda dengan perusahaan individu yang berorientasi pada maksimal profit, perusahaan koperasi mempunyai dua misi utama yaitu pelayanan terhadap anggotanya dan meningkatkan pertumbuhan badan usaha koperasi itu sendiri. Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggotanya, koperasi dapat mejadikan anggota sebagai segmen pasar yang potensial bagi peningkatan pelayanan tersebut. Tetapi jika ingin meningkatkan pertumbuhan badan usaha koperasi, manajemen harus berorientasi ke luar anggota. Tentu saja proporsi transaksi dengan anggota harus lebih banyak dibandingkan dengan proporsi transaksi dengan nonanggota, sebab bagaimanapun, misi pelayanan terhadap anggota harus lebih diutamakan daripada misi pertumbuhan badan usaha koperasi.
c. Hubungan Pasar
Pada prinsipnya, pasar adalah pertemua antara penjual dan pembeli. Tetapi konsep pasar sebenarnya bukanlah sesuatu yang konkret, melainkan sesuatu yang abstrak. Ahli ekonomi bahkan lebih menekankan pada pertemua antara permintaan dan penawaran. Permintaan menggambarkan rencana jumlah produk yang diminta pada periode waktu tertentu, sedangkan penawaran menggambarkan rencana produk yang akan dijual (ditawarkan) pada periode tertentu. Jika permintaan bertemu dengan penawaran, maka akan muncul konsep baru berupa harga dan jumlah produk yang ditransaksikan.
Dalam teori ekonomi, pasar dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu pasar barang, pasar tenaga kerja, pasar uang, pasar modal dan pasar luar negeri. Kelima jenis pasar ini dapat dimanfaatkan koperasi sebagai sumber daya yang bermanfaat bagi pertumbuhan koperasi.
1). Pasar Barang
Pasar barang menggambarkan pertemua antara permintaan dan penawaran akan barang. Koperasi dapat bergerak di pasar dengan menawarkan barang hasil produksi koperasi atau anggota dan dapat pula melakukan permintaan akan produk yang dibutuhkan oleh koperasi atau anggota. Koperasi yang bertugas menghimpun hasil – hasil usaha anggotanya tentu saja harus melakukan penjualan ke pasar eksternal (dalam hal ini pasar barang). Koperasi yang terdiri atas para pekerja dan menghasilkan produk masa, ia juga harus bergerak di pasar barang. Sebaliknya, koperasi – koperasi produksi yang memproses bahan baku menjadi barang jadi, mereka juga akan melakukan pembelian di pasar barang (dalam hal ini pasar barang dianggap sama dengan pasar komoditas). Demikian juga untuk koperasi – koperasi yang tugasnya sebagai perantara pemenuhan kebutuhan anggotanya, ia harus bergerak di pasar barang dalam pengadaan barang atau bahan kebutuhan anggotanya.
Di pasar barang, produk – produk yang dijual koperasi akan bersaing dengan produk – produk lain dari pesaingnya. Tugas manajemen koperasi dalam hal ini adalah memenangkan persaingan itu. Paling tidak ada dua hal yang diperlukan guna memenangkan persaingan itu, yaitu :
a). Koperasi harus menawarkan kelebihan khusus yang tidak dimiliki oleh pesaingnya.
b). Manajemen harus mampu memotivasi anggotanya agar dapat berpartisipasi aktif dalam koperasi.
2). Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan tenaga kerja. Pertemuan ini akan menghasilkan konsep upah dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Biasanya yang melakukan permintaan adalah badan usaha (perusahaan), lembaga – lembaga, instansi – instansi atau dapat juga perseorangan, sedang yang melakukan penawaran tenaga kerja adalah jumlah angkatan kerja yang tersedia di pasar kerja. Koperasi sebagai badan usaha juga membutuhkan tenaga kerja untuk kegiatan operasionalnya, artinya tenaga kerja yang terlepas dari keanggotaan koperasi. Untuk itu tugas utama pengurus di pasar tenaga kerja ini adalah merekrut tenaga kerja dan menempatkannya sesuai dengan keahliannya, serta memberikan insentif yang layak bagi tenaga kerja tersebut. Di samping itu, pengurus koperasi harus mempertahankan tenaga kerja yang ada denga jalan memberikan kesempatan untuk berkembang. Koperasi harus sedapat mungkin menurunkan tingkat perputaran tenaga kerja untuk meningkatkan efisiensi kerja.
Di pasar tenaga kerja koperasi juga akan bersaing dengan pesaingnya dalam rangka merekrut tenaga kerja yang berkualitas. Untuk itu paling tidak koperasi harus :
a). Memberikan insentif yang relatif lebih baik dibanding dengan pesaingnya
b). Memberikan kesempatan pengembangan karier yang relatif lebih baik dibanding dengan pesaingnya.
3). Pasar Uang
Pasar uang adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran akan uang. Dalam pasar uang yang ditransaksikan adalah hak untuk menggunakan uang untuk jangka waktu tertentu. Jadi di pasar uang akan terjadi pinjam meminjam dana, yang selanjutnya menimbilkan hubungan utang piutang.
4). Pasar Modal
Dalam arti sempit, pasar modal identik dengan bursa efek. Tetapi dalam arti yang luas pasar modal adalah pertemuan antara mereka yang mempunyai dana dengan mereka yang membutuhkan dana untuk modal. Jika pasar uang lebih menfokuskan pada penggunaan dana jangka pendek, maka pasar modal lebih menfokuskan pada penggunaan dana jangka panjang.
Bagi koperasi sendiri, memasuki pasar modal adalah suatu fenomena yang jarang dilakukan, sebab koperasi bukan kumpulan modal tetapi kumpulan orang – orang atau badan hukum koperasi. Dalam konteks ini bukan berarti koperasi bukan tidak boleh memasuki pasar modal, bisa saja koperasi membeli surat – surat berharga di pasar modal jika memang ada dana menganggur dan untuk sementara tidak dapat diinvestasikan ke dalam proses produksi di unit usaha koperasi atau unit usaha anggota dan keputusan pembelian saham itu disetujui oleh anggota. Surat – surat berharga semacam ini dimasukkan ke dalam aset lancar dan sewaktu – waktu dapat dijual kembali jika koperasi membutuhkan. Keuntungan yang diperoleh atas kepemilikan surat – surat berharga semacam ini dimasukkan ke dalam aset lancar yang sewaktu – waktu dapat dijual kembali jika koperasi membutuhkan. Keutungan yang diperoleh atas kepemilikan surat berharga baik berupa dividen atau capital gain dapat dimasukkan ke dalam koperasi sebagai konstribusi modal dari nonanggota yang berguna bagi pembentukan dana cadangan.
5). Pasar Luar Negeri
Pasar luar negeri menggambarkan hubungan antara permintaan dalam negeri akan produk impor dan penawaran dalam negeri akan produk ekspor. Dalam rangka pengembangan koperasi, pemerintah sangat menganjurkan koperasi untuk bergerak di pasar luar negeri, artinya melaksanakan kegiatan ekspor impor. Beberapa koperasi telah mengadakan kegiatan ekspor, terutama koperasi – koperasi yang bergerak dalam industri kerajinan.
2.3. Masalah Bisnis dengan Non Anggota
Dalam suatu korporasi murni, pemilik perusahaan tak lain adalah kapasitas murni (para pemegang saham). Mereka menginvestasikan modal ke dalam perusahaan untuk memperoleh keuntungan berupa dividen dan jenis keuntungan lainnya, tetapi mereka tidak memanfaatkan servis yang diberikan oleh organisasi itu.
Logika yang sama berlaku terhadap koperasi, semakin banyak ia terlibat dalam melakukan bisnis dengan nonanggota, semakin besar kehilangan karakteristik koperasi dan secara berangsur – angsur berubah menjadi suatu organisai dari para pemegang saham ( para investor yang dominan).
Gambar 2.2 meringankan penalaran yang diajukan. Bila terdapat dua buah kutub pada suatu as yang digunakan untuk mengukur banyaknya / besarnya kegiatan nonanggota dari suatu organisasi ekonomi ( dalam persen). Pada kutub kiri dijumpai koperasi murni ( saham dari non anggota 0 persen), sedangkan pada kutub kanan terlihat korporasi murni ( saham nonanggota 100 persen). Diantara dua kutub itu dijumpai kasus – kasus realitas organisasi campuran yang condong ke koperasi atau lebih condong ke korporasi.
Suatu korporasi dari para pemegang saham (menurut UUD) secara ekonomi bisa sebagai koperasi bila para pemegang saham adalah pemakai satu – satunya atau pemakai utama dari servis – servis atau para pemegang saham terdir atas bukan saja para pekerja perusahaan semua pekerja adalah juga pemegang saham (koperasi produsen). Melalui kriteria identitas, sesungguhnya dapat memberikan / mengidentifikasi apakah koperasi dalam kenyataanya telah bekerja sesuai dengan kriteria identitas atau belum, dan dapat juga diketahui apakah korporasi justru telah bekerja sesuai dengan kriteria identitas yang sebenarnya merupakan cara kerja koperasi. Beberapa perusahaan yang berskala besar mendirikan perusahaan cabang yang bergerak di bidang perbankan. Tugas perusahaan cabang tersebut adalah menghimpun dana dari masyarakat untuk kemudian dana tersebut dianamakan dalam perusahaan induk atau perusahaan lain yang ada dalam grupnya. Hubungan transaksi antarperusahaan dalam satu grup tersebut, pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilandasi dengan kriteria identitas.
2.4. Alasan Menjadi Anggota Koperasi
Jawaban yang paling umum yang dapat diberikan terhadap pertanyaan tersebut adalah bahwa indibidu – individu akan menjadi atau meneruskan tetap tinggal menjadi anggota dalam sebuah koperasi bila mereka mengharapkan ”manfaat” atau faedah yang dapat mereka peroleh dari suatu koperasi lebih besar daripada faedah yang mereka dapat memperoleh kalau tidak menjadi anggota karena bisnis dengan organisasi nonkoperasi atau koperasi saingannya.
Manfaat di sini diartikan sebagai nilai subyektif dari suatu alternatif yang terbuka bagi seorang. Bila seseorang lebih menyukai satu jeruk daripada tiga apel, maka satu jeruk itu mempunyai nilai manfaat yang lebih besar bagi orang itu daripada tiga apel. Dalm hal ini ”value” atau nilai mempertunjukkan kapasitas potensial dari suatu objek atau aksi untuk memuaskan kebutuhan manusia. Kebutuhan ini dapat dipandang dari sudut ekonomi dan nonekonomi. Gambaran yang nyata dari kebutuhan ini digambarkan oleh Maslow dalam Five Hierarchi of needs, yaitu :
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan akan tanaman
Kebutuhan sosial / kebutuhan cinta kasih
Kebutuhan akan penghargaan
Aktualisasi diri
2.5. Prasyarat Keunggulan Koperasi
Koperasi dapat bersaing dengan organisasi – organisasi lain dalam hal anggota, modal, pelanggan, dan lain – lain. Bila mereka ingin menarik anggota, mereka harus menawarkan keunggulan khusus yang tidak dapat diberikan oleh organisasi lainnya. Dengan kata lain keunggulan khusus tidak akan dijumpai pada organisasi lain dan hanya dapat direalisasikan oleh individu – individu jika mereka menjadi anggota satu koperasi. Dalam pengertian yang lebih jauh, keunggulan itu akan diperoleh jika mereka menjadi pemilik dan pada waktu yang bersamaan juga menjadi pemakai dari servis – servis yang diberikan koperasi tersebut.
Hubungan Badan Usaha Dengan Pihak Lain
Bila suatu subyek ekonomi memasuki suatu hubungan dengan perusahaan, ia dapat memanfaatkan atau menawarkan kelebihan sebagai kreditor, pemilik, pembeli, pemasok, pelanggan, pekerja, dan lain – lain. Itu adalah keunggulan yang secara prinsip dapat dimanfaatkan oleh berbagai macam perusahaan.
Oleh karena ada hubungan identitas dalam koperasi, maka dibawah konsisi – kondisi tertentu (internal dan eksternal) manajemen dapat memberikan pelayanan – pelayanan yang lebih baik kepada para anggota daripada yang diberikan oleh manajemen perusahaan nonkoperasi.
Tetapi dalam kenyataannya sulit diperoleh kondisi seperti tersebut, sebab koperasi hanya mempunyai keunggulan komparatif yang dapat memberikan kelebihan khusus bagi para anggotanya hanyalah dalam situasi khusus.
Kemungkinan koperasi untuk memperoleh keunggulan komparatif dari perusahaan – perusahaan lain yang nonkoperasi adalah cukup besar mengingat koperasi mempunyai kelebihan dalam hal :
a. Economies of scale,
b. Competition,
c. Inter linkage market,
d. Participation,
e. Transaction cost,
f. Reduksi terhadap risiko terhadap ketidakpastian (uncertainly).
a. Economies of scale
Economies berarti penghematan ongkos produksi atau kenaikkan produktivitas (Boediono, 1986). Penambahan input bahan mentah, buruh dan sebagainya akan menaikkan volume produksi. Semakin meningkat penambahan input (karena semakin banyak anggota) akan menurunkan biaya rata – rata atau biaya per unit. Dengan kata lain tingkat produktivitasnya akan semakin tinggi. Semakin banyak anggota semakin besar kemungkinan untuk mengadakan pembagian kerja (division of labour) dari dalam perusahaan yang berakibat kenaikan produktivitas atau penurunan ongkos per unit.
b. Competition
Kemampuan koperasi dalam kompetisi terutama karena koperasi mempunyai potensi dalam menciptakan economies of scale sehingga mampu menentapkan harga dan jumlah yang bersaing di pasar. Di samping itu juga karena koperasi mampu menciptakan bergaining position di pasar melalui kekuatan dan penawaran barang. Bila seluruh produsen produk tertentu menjadi anggota koperasi, maka pada daerah tertentu koperasi akan menjadi salah satu kekuatan dalam mengendalikan pasar. Kemungkinan ini dapat diraih karena koperasi dapat fleksibel berintegrasi vertikal ke indukstri hulu dan hilir. Dengan kata lain koperasi dapat menjadi perusahaan monopoli pada luas pasar tertentu dan menjadi kekuatan utama dalam mengendalikan pasar.
c. Inter- Linkage market
Inter-Linkage Market adalah keterkaitan pasar yang terjadi karena adanya hubungan antara pembelian dan penjualan. Koperasi produsen terkait dengan koperasi penjualan, koperasi pembelian dan koperasi kredit. Koperasi memberikan pinjaman kepada koperasi produksi dan produsen penjual produknya melalui koperasi penjualan. Dari hasil penjualan koperasi dapat berhubungan dengan pembeli (koperasi pembelian) dalam hal pengadaan input dan membayar utan kepada koperasi kredit. Dalam hal inter – inkage market ini, koperasi mempunyai keunggulan dibanding dengan perusahaan non koperasi karena koperasi akan terhindar dari sistem ijon dan rentenir. Bila dihubungkan itu terjadi antarpedagang atau koperasi dengan pedagang, maka profit motive menjadi tujuan utama. Tetapi jika koperasi dengan koperasi, profit motive bukan merupakan tujuan utama. Hal ini memungkinkan bagi koperasi untuk melaksanakan transaksi antarkoperasi dengan biaya yang relatif lebih rendah.
d. Participation
Keunggulan koperasi dalam hal partisipasi terutama karena prinsip anggota sebagai pemilik yang sekaligus sebagai pelanggan. Dengan prinsip ini seorang anggota sudah semestinya membiayai koperasi miliknya dengan memberikan konstribusi keuangan dalam bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan bila perlu malalui usaha pribadinya.
e. Transaction cost
Faktor lain yang dapat menurunkan biaya koperasi adalah rendahnya biaya transaksi (Transaction cost). Biaya transaksi adalah biaya – biaya yang ada di luar biaya – biaya produksi atau biaya yang timbul atas pengenaan penukaran suatu produk. Biaya ini timbul ketika suatu organisasi perusahaan mengadakan pembelian input dan penjualan output. Pada saat pembelian input biaya yang perlu dikeluarkan adalah biaya mencari informasi tentang input, biaya penelitian input. Biaya kontak, baiya monitoring kontrak dan biaya legal jika kontrak dilanggar. Sedangkan pada saat penjualan output biaya yang perlu dikeluarkan adalah biaya pencarian informasi pasar, biaya penelitian pasar, biaya kontrak penjualan, biaya monitoring kontrak dan biaya legal jika kontrak dilanggar.
f. Reduksi terhadap risiko terhadap ketidakpastian (uncertainly)
Masalah ketidakpastian (uncertainty) timbul karena faktor eksternal. Koperasi maupun badan usaha yang lain mempunyai ketidakpastian dalam hal harga barang, permintaan dan penawaran, modal, tingkat bunga, dan lain – lain. Makin tinggi tingkat ketidakpastian, makin tinggi risiko yang dihadapi, dan makin besar biaya transaksi yang harus dikeluarkan. Ketidakpastian dapat dikurangi dengan mengadakan perjanjian (misalnya perjanjian sub-contracting) atau dengan mangasumsikan. Pada koperasi ketidakpastian itu dapat dikurangi tanpa mengorbankan kebebasan anggota sebagai produsen atau konsumen barang. Hal ini karena anggota dapat membeli atau menjual barang kepada koperasi melalui pasar internal (internalize market). Internalize market akan menurunkan uncertainly sehingga tingkat risiko yang harus ditanggung menjadi sangat rendah. Jika terjadi resiko uncertainty dalam koperasi sebagai akibat melaksanakan transaksi di pasar eksternal, maka kerugian yang ditimbulkan tidak akan ditanggung sendiri – sendiri tetapi ditanggung secara bersama – sama (shock obsorber). Hal ini berarti biaya risiko per anggota menjadi lebih rendah.
2.6. Koperasi dalam Segitiga Strategis
Untuk menganalisis keunggulan koperasi harus ada tiga pemain yang diperhitungkan. Ketiga pemian itu adalah koperasi itu sendiri (cooperative), para anggota atau anggota potensial (member atau potential members) dan pesaing (competitor). Masing – masing dari komponen strategis tersebut sering disebut ”The Third’s C Strategic” (customer / members, cooperative dan competitor).
Segi tiga Strategis
Untuk beroperasi secara berhasil dalam segi tiga strategis itu, komperasi harus tahu menggunakan hubungan antara segi tiga C itu dengan baik.
Namun seperti yang telah dilansir oleh Yuyun Wirasasmita (1991), pada kebanyakan koperasi saat ini masih menunjukkan hal – hal sebagai berikut :
a. Fungsi dan tujuan koperasi tidak seperti yang diinginkan oleh anggota
b. Struktur organisasi dan proses pengambilan keputusan sukar dimengerti dan dikontrol, struktur organisasi dari sudut pandang anggota dianggap terlalu rumit.
c. Tujuan koperasi dari sudut pandang anggota sering dianggap terlalu luas atau terlalu sempit.
d. Perusahaan koperasi dengan para manajernya sangat dianggap terhadap arahan pengurus dan atau pemerintah tetapi tidak tanggap terhadap arahan anggota.
e. Fasilitas koperasi terbuka juga bagi nonanggota sehingga tidak adak perbedaan manfaat yang diperoleh anggota dan nonanggota.
Pada UU No. 25 tahun 1992, koperasi didefinisikan sebagai “badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip – prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas kekeluargaan”.
Jika koperasi dipandang dari sudut organisasi ekonomi, pengertian keperasi dapat dinyatakan dalam kriteria identitas yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan. Ropke (1985, h.24) menjelaskan ”koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang para pemilik/ anggotanya adalah juga pelanggan utama perusahaan tersebut. Kriteria identitas suatu koperasi akan merupakan dalil/ prisip identitas yang membedakan unit usaha koperasi dari unit usaha yang lainnya. ”
Sejalan dengan pendapat Ropke, Muenkner (1989, h.40) memberikan definisi koperasi sebagai organisasi ekonomi yang mempunyai ciri – ciri khusus sebagai berikut :
a). Adanya sekelompok orang yang menjalin hubungan antara sesamanya atas dasar sekurang – kurangnya satu kepentingan yang sama (kelompok koperasi),
b). Adanya dorongan (motivasi) untuk mengorganisasikan diri dalam kelompok guna memenuhi kebutuhan ekonomi melalui usahan bersama atas dasar swadaya dan saling tolong menolong (motivasi swadaya),
c). Adanya perusahaan yang didirikan dan dikelola secara bersama – sama (perusahaan koperasi), dan
d). Tugas perusahaan tersebut adalah untuk memberikan pelayanan kepada para anggotanya (promosi anggota).
2.2. Berbagai Hubungan dalam Koperasi
Berdasarkan konsep koperasi yang dijelaskan di atas, perlu digarisbawahi 3 hubungan yang penting dalam lingkungan koperasi, yaitu hubungan kepemilikan, hubungan pelayanan dan hubungan pasar.
a. Hubungan Kepemilikan
Hubungan kepemilikan menunjukkan besarnya peranan dalam koperasi, artinya anggota adalah pemilik perusahaan koperasi. Sebagai pemilik anggota mempunyai kewajiban – kewajiban dan hak – hak tertentu terhadap koperasinya, baik kewajiban dan hak individual maupun kewajiban dan hak keuangan (finansial).
Kewajiban dan hak pribadi adalah kewajiban dan hak dalam kehidupan kegiatan koprasi. Kewajiban dan hak ini sama bagi semua anggota dan tidak dapat dihilangkan dari seorang anggota selama menjadi anggota koperasi.
Kewajiban dan hak keuangan adalah kewajiban dan hak yang berhubungan dengan keikutsertaan keuangan para anggota dalam harta kekayaan dan dana koprasi. Kewajiban dan hak keuangan hanya timbul antara anggota dan koperasi, tidak antara sesama anggota, atau antara anggota dengan para kreditor koperasi.
Kewajiban secara individu yang utama adalah :
1). Ikut serta secara individual dalam usaha bersama guna mencapai tujuan bersama
2). Kewajiban untuk setia kepada koperasi, yakni meliputi :
a). Turut serta secara aktif dalam kehidupan koperasi, misalnya melakukan pemilihan pengurus.
b). Memanfaatkan fasilitas koperasi
c). Mengambil tindakan yang diperlukan agar kerugian koperasi dapat dihindarkan.
d). Tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan koperasi.
e). Tidak melakukan persaingan dengan badan usaha koperasi
f). Kewajiban untuk memenuhi keputusan yang diambil dengan suara terbanyak
g). Kewajiban untuk mematuhi anggaran dasar
h). Kewajiban untuk memberikan semua keterangan yang perlu kepada koperasi.
i). Kewajiban untuk memanfaatkan fasilitas badan usaha koperasi.
Umumnya setiap anggota mempunyai kepentingan untuk memanfaatkan fasilitas yang diadakan koperasi, sebab fasilitas ini dibentuk terutama untuk memenuhi kebutuhan anggotanya. Tapi dalam hal di mana pemanfaatan fasilitas koperasi secara reguler tidak memberikan hasil dalam memajukan kepentingan ekonomis para anggotanya, maka keikutsertaan para anggota dalam koperasi menjadi alasan yang dipersoalkan. Oleh karena itu tindakan anggota seharusnya adalah :
1). Menimbulkan suatu perubahan dalam hal pengelolaan badan usaha koperasi
2). Mengubah tujuan koperasi sampai dengan koperasi mampu memenuhi kebutuhan ekonomis riil anggotanya.
3). Mengundurkan diri dari koperasi karena tidak menguntungkan
4). Membubarkan koperasi mereka
5). Mempersatukan koperasi dengan koperasi lain supaya membentuk unit ekonomi yang dapat hidup terus guna kemajuan anggotanya.
Berdasarkan kewajiban individual tersebut maka setiap anggota mempunyai hak individual sebagai berikut :
1). Hak untuk menghadiri rapat dan mengajukan usul
2). Hak untuk memberi suara
3). Hak untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus
4). Hak untuk memanfaatkan fasilitas koperasi
5). Hak untuk diberi tahu mengenai suatu hal yang berhubungan dengan koperasi
6). Hak untuk mengundurkan diri dari keanggotaan.
7). Hak untuk melindungi kelompok minoritas.
Kewajiban keuangan yang utama dari anggota meliputi tiga hal pokok, yaitu :
1). Kewajiban untuk membayar konstribusi kuangan yang ditentukan dalam anggaran dasar, misalnya simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan dana – dana pribadi yang diinvestasikan dalam koperasi. Bagi anggota sendiri, konstribusi ini merupakan keputusan investasi di mana mereka mengharapkan tingkat pengembalian investasi (return on investment) tertentu yang dapat menunjang tingkat kehidupannya. Keuntungan itu bisa meluas tidak hanya pada besarnya proporsi dari SHU, tetapi besarnya manfaat langsung yang diterima, yakni berupa harga pelayanan. Manfaat langsung inilah yang sebenarnya sangat diharapkan anggota.
2). Kewajiban bertanggung jawab atas utang koperasi. Tanggung jawab koperasi terhadap kreditor hanya sebatas harta kekayaan koperasi itu sendiri dan kreditor tidak dapat menuntut pembayaran langsung dari para anggotanya. Tanggung jawab anggota terhadap utang tertentu dibatasi hingga jumlah tertentu sesuai dengan anggaran dasar.
3). Kewajiban untuk memanfaatkan fasilitas badan usaha tertentu, misalnya fasilitas simpan pinjam.
Berdasarkan kewajiban tersebut maka hak keuangan anggota adalah sebagai berikut :
1). Hak untuk menggunakan dan menarik keuntungan dari fasilitas badan usaha koperasi
2). Hak untuk menerima kembali uang keanggotaan, keuntungan, bonus dan bunga atas modal saham yang disetor.
3). Hak untuk menuntut pembayaran kembali konstribusi dana koperasi yang disetorkan karena mengundurkan diri dari keanggotaan koperasi.
4). Hak untuk menerima kembali dana yang disetorkan karena koperasi dilikuidasi.
b. Hubungan Pelayanan
Hubungan pelayanan muncul karena fakta bahwa anggota di samping sebagai pemilik juga sebagai pelanggan utama koperasi. Bentuk hubungan pelayanan koperasi terhadap anggota dapat dilakukan melalui bisnis antara usaha anggota dengan badan usaha koperasi. Hubungan bisnsis ini dapat dikaji secara mikro, dimana anggota dapat berfungsi sebagai produsen (penjual) tetapi juga berfungsi sebagai konsumen (pemakai). Demikian juga koperasi, ia dapat berfungsi sebagai produsen (penjual) tetapi juga dapat berfungsi sebagai konsumen atau pedagang.
Berbeda dengan perusahaan individu yang berorientasi pada maksimal profit, perusahaan koperasi mempunyai dua misi utama yaitu pelayanan terhadap anggotanya dan meningkatkan pertumbuhan badan usaha koperasi itu sendiri. Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggotanya, koperasi dapat mejadikan anggota sebagai segmen pasar yang potensial bagi peningkatan pelayanan tersebut. Tetapi jika ingin meningkatkan pertumbuhan badan usaha koperasi, manajemen harus berorientasi ke luar anggota. Tentu saja proporsi transaksi dengan anggota harus lebih banyak dibandingkan dengan proporsi transaksi dengan nonanggota, sebab bagaimanapun, misi pelayanan terhadap anggota harus lebih diutamakan daripada misi pertumbuhan badan usaha koperasi.
c. Hubungan Pasar
Pada prinsipnya, pasar adalah pertemua antara penjual dan pembeli. Tetapi konsep pasar sebenarnya bukanlah sesuatu yang konkret, melainkan sesuatu yang abstrak. Ahli ekonomi bahkan lebih menekankan pada pertemua antara permintaan dan penawaran. Permintaan menggambarkan rencana jumlah produk yang diminta pada periode waktu tertentu, sedangkan penawaran menggambarkan rencana produk yang akan dijual (ditawarkan) pada periode tertentu. Jika permintaan bertemu dengan penawaran, maka akan muncul konsep baru berupa harga dan jumlah produk yang ditransaksikan.
Dalam teori ekonomi, pasar dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu pasar barang, pasar tenaga kerja, pasar uang, pasar modal dan pasar luar negeri. Kelima jenis pasar ini dapat dimanfaatkan koperasi sebagai sumber daya yang bermanfaat bagi pertumbuhan koperasi.
1). Pasar Barang
Pasar barang menggambarkan pertemua antara permintaan dan penawaran akan barang. Koperasi dapat bergerak di pasar dengan menawarkan barang hasil produksi koperasi atau anggota dan dapat pula melakukan permintaan akan produk yang dibutuhkan oleh koperasi atau anggota. Koperasi yang bertugas menghimpun hasil – hasil usaha anggotanya tentu saja harus melakukan penjualan ke pasar eksternal (dalam hal ini pasar barang). Koperasi yang terdiri atas para pekerja dan menghasilkan produk masa, ia juga harus bergerak di pasar barang. Sebaliknya, koperasi – koperasi produksi yang memproses bahan baku menjadi barang jadi, mereka juga akan melakukan pembelian di pasar barang (dalam hal ini pasar barang dianggap sama dengan pasar komoditas). Demikian juga untuk koperasi – koperasi yang tugasnya sebagai perantara pemenuhan kebutuhan anggotanya, ia harus bergerak di pasar barang dalam pengadaan barang atau bahan kebutuhan anggotanya.
Di pasar barang, produk – produk yang dijual koperasi akan bersaing dengan produk – produk lain dari pesaingnya. Tugas manajemen koperasi dalam hal ini adalah memenangkan persaingan itu. Paling tidak ada dua hal yang diperlukan guna memenangkan persaingan itu, yaitu :
a). Koperasi harus menawarkan kelebihan khusus yang tidak dimiliki oleh pesaingnya.
b). Manajemen harus mampu memotivasi anggotanya agar dapat berpartisipasi aktif dalam koperasi.
2). Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan tenaga kerja. Pertemuan ini akan menghasilkan konsep upah dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Biasanya yang melakukan permintaan adalah badan usaha (perusahaan), lembaga – lembaga, instansi – instansi atau dapat juga perseorangan, sedang yang melakukan penawaran tenaga kerja adalah jumlah angkatan kerja yang tersedia di pasar kerja. Koperasi sebagai badan usaha juga membutuhkan tenaga kerja untuk kegiatan operasionalnya, artinya tenaga kerja yang terlepas dari keanggotaan koperasi. Untuk itu tugas utama pengurus di pasar tenaga kerja ini adalah merekrut tenaga kerja dan menempatkannya sesuai dengan keahliannya, serta memberikan insentif yang layak bagi tenaga kerja tersebut. Di samping itu, pengurus koperasi harus mempertahankan tenaga kerja yang ada denga jalan memberikan kesempatan untuk berkembang. Koperasi harus sedapat mungkin menurunkan tingkat perputaran tenaga kerja untuk meningkatkan efisiensi kerja.
Di pasar tenaga kerja koperasi juga akan bersaing dengan pesaingnya dalam rangka merekrut tenaga kerja yang berkualitas. Untuk itu paling tidak koperasi harus :
a). Memberikan insentif yang relatif lebih baik dibanding dengan pesaingnya
b). Memberikan kesempatan pengembangan karier yang relatif lebih baik dibanding dengan pesaingnya.
3). Pasar Uang
Pasar uang adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran akan uang. Dalam pasar uang yang ditransaksikan adalah hak untuk menggunakan uang untuk jangka waktu tertentu. Jadi di pasar uang akan terjadi pinjam meminjam dana, yang selanjutnya menimbilkan hubungan utang piutang.
4). Pasar Modal
Dalam arti sempit, pasar modal identik dengan bursa efek. Tetapi dalam arti yang luas pasar modal adalah pertemuan antara mereka yang mempunyai dana dengan mereka yang membutuhkan dana untuk modal. Jika pasar uang lebih menfokuskan pada penggunaan dana jangka pendek, maka pasar modal lebih menfokuskan pada penggunaan dana jangka panjang.
Bagi koperasi sendiri, memasuki pasar modal adalah suatu fenomena yang jarang dilakukan, sebab koperasi bukan kumpulan modal tetapi kumpulan orang – orang atau badan hukum koperasi. Dalam konteks ini bukan berarti koperasi bukan tidak boleh memasuki pasar modal, bisa saja koperasi membeli surat – surat berharga di pasar modal jika memang ada dana menganggur dan untuk sementara tidak dapat diinvestasikan ke dalam proses produksi di unit usaha koperasi atau unit usaha anggota dan keputusan pembelian saham itu disetujui oleh anggota. Surat – surat berharga semacam ini dimasukkan ke dalam aset lancar dan sewaktu – waktu dapat dijual kembali jika koperasi membutuhkan. Keuntungan yang diperoleh atas kepemilikan surat – surat berharga semacam ini dimasukkan ke dalam aset lancar yang sewaktu – waktu dapat dijual kembali jika koperasi membutuhkan. Keutungan yang diperoleh atas kepemilikan surat berharga baik berupa dividen atau capital gain dapat dimasukkan ke dalam koperasi sebagai konstribusi modal dari nonanggota yang berguna bagi pembentukan dana cadangan.
5). Pasar Luar Negeri
Pasar luar negeri menggambarkan hubungan antara permintaan dalam negeri akan produk impor dan penawaran dalam negeri akan produk ekspor. Dalam rangka pengembangan koperasi, pemerintah sangat menganjurkan koperasi untuk bergerak di pasar luar negeri, artinya melaksanakan kegiatan ekspor impor. Beberapa koperasi telah mengadakan kegiatan ekspor, terutama koperasi – koperasi yang bergerak dalam industri kerajinan.
2.3. Masalah Bisnis dengan Non Anggota
Dalam suatu korporasi murni, pemilik perusahaan tak lain adalah kapasitas murni (para pemegang saham). Mereka menginvestasikan modal ke dalam perusahaan untuk memperoleh keuntungan berupa dividen dan jenis keuntungan lainnya, tetapi mereka tidak memanfaatkan servis yang diberikan oleh organisasi itu.
Logika yang sama berlaku terhadap koperasi, semakin banyak ia terlibat dalam melakukan bisnis dengan nonanggota, semakin besar kehilangan karakteristik koperasi dan secara berangsur – angsur berubah menjadi suatu organisai dari para pemegang saham ( para investor yang dominan).
Gambar 2.2 meringankan penalaran yang diajukan. Bila terdapat dua buah kutub pada suatu as yang digunakan untuk mengukur banyaknya / besarnya kegiatan nonanggota dari suatu organisasi ekonomi ( dalam persen). Pada kutub kiri dijumpai koperasi murni ( saham dari non anggota 0 persen), sedangkan pada kutub kanan terlihat korporasi murni ( saham nonanggota 100 persen). Diantara dua kutub itu dijumpai kasus – kasus realitas organisasi campuran yang condong ke koperasi atau lebih condong ke korporasi.
Suatu korporasi dari para pemegang saham (menurut UUD) secara ekonomi bisa sebagai koperasi bila para pemegang saham adalah pemakai satu – satunya atau pemakai utama dari servis – servis atau para pemegang saham terdir atas bukan saja para pekerja perusahaan semua pekerja adalah juga pemegang saham (koperasi produsen). Melalui kriteria identitas, sesungguhnya dapat memberikan / mengidentifikasi apakah koperasi dalam kenyataanya telah bekerja sesuai dengan kriteria identitas atau belum, dan dapat juga diketahui apakah korporasi justru telah bekerja sesuai dengan kriteria identitas yang sebenarnya merupakan cara kerja koperasi. Beberapa perusahaan yang berskala besar mendirikan perusahaan cabang yang bergerak di bidang perbankan. Tugas perusahaan cabang tersebut adalah menghimpun dana dari masyarakat untuk kemudian dana tersebut dianamakan dalam perusahaan induk atau perusahaan lain yang ada dalam grupnya. Hubungan transaksi antarperusahaan dalam satu grup tersebut, pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilandasi dengan kriteria identitas.
2.4. Alasan Menjadi Anggota Koperasi
Jawaban yang paling umum yang dapat diberikan terhadap pertanyaan tersebut adalah bahwa indibidu – individu akan menjadi atau meneruskan tetap tinggal menjadi anggota dalam sebuah koperasi bila mereka mengharapkan ”manfaat” atau faedah yang dapat mereka peroleh dari suatu koperasi lebih besar daripada faedah yang mereka dapat memperoleh kalau tidak menjadi anggota karena bisnis dengan organisasi nonkoperasi atau koperasi saingannya.
Manfaat di sini diartikan sebagai nilai subyektif dari suatu alternatif yang terbuka bagi seorang. Bila seseorang lebih menyukai satu jeruk daripada tiga apel, maka satu jeruk itu mempunyai nilai manfaat yang lebih besar bagi orang itu daripada tiga apel. Dalm hal ini ”value” atau nilai mempertunjukkan kapasitas potensial dari suatu objek atau aksi untuk memuaskan kebutuhan manusia. Kebutuhan ini dapat dipandang dari sudut ekonomi dan nonekonomi. Gambaran yang nyata dari kebutuhan ini digambarkan oleh Maslow dalam Five Hierarchi of needs, yaitu :
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan akan tanaman
Kebutuhan sosial / kebutuhan cinta kasih
Kebutuhan akan penghargaan
Aktualisasi diri
2.5. Prasyarat Keunggulan Koperasi
Koperasi dapat bersaing dengan organisasi – organisasi lain dalam hal anggota, modal, pelanggan, dan lain – lain. Bila mereka ingin menarik anggota, mereka harus menawarkan keunggulan khusus yang tidak dapat diberikan oleh organisasi lainnya. Dengan kata lain keunggulan khusus tidak akan dijumpai pada organisasi lain dan hanya dapat direalisasikan oleh individu – individu jika mereka menjadi anggota satu koperasi. Dalam pengertian yang lebih jauh, keunggulan itu akan diperoleh jika mereka menjadi pemilik dan pada waktu yang bersamaan juga menjadi pemakai dari servis – servis yang diberikan koperasi tersebut.
Hubungan Badan Usaha Dengan Pihak Lain
Bila suatu subyek ekonomi memasuki suatu hubungan dengan perusahaan, ia dapat memanfaatkan atau menawarkan kelebihan sebagai kreditor, pemilik, pembeli, pemasok, pelanggan, pekerja, dan lain – lain. Itu adalah keunggulan yang secara prinsip dapat dimanfaatkan oleh berbagai macam perusahaan.
Oleh karena ada hubungan identitas dalam koperasi, maka dibawah konsisi – kondisi tertentu (internal dan eksternal) manajemen dapat memberikan pelayanan – pelayanan yang lebih baik kepada para anggota daripada yang diberikan oleh manajemen perusahaan nonkoperasi.
Tetapi dalam kenyataannya sulit diperoleh kondisi seperti tersebut, sebab koperasi hanya mempunyai keunggulan komparatif yang dapat memberikan kelebihan khusus bagi para anggotanya hanyalah dalam situasi khusus.
Kemungkinan koperasi untuk memperoleh keunggulan komparatif dari perusahaan – perusahaan lain yang nonkoperasi adalah cukup besar mengingat koperasi mempunyai kelebihan dalam hal :
a. Economies of scale,
b. Competition,
c. Inter linkage market,
d. Participation,
e. Transaction cost,
f. Reduksi terhadap risiko terhadap ketidakpastian (uncertainly).
a. Economies of scale
Economies berarti penghematan ongkos produksi atau kenaikkan produktivitas (Boediono, 1986). Penambahan input bahan mentah, buruh dan sebagainya akan menaikkan volume produksi. Semakin meningkat penambahan input (karena semakin banyak anggota) akan menurunkan biaya rata – rata atau biaya per unit. Dengan kata lain tingkat produktivitasnya akan semakin tinggi. Semakin banyak anggota semakin besar kemungkinan untuk mengadakan pembagian kerja (division of labour) dari dalam perusahaan yang berakibat kenaikan produktivitas atau penurunan ongkos per unit.
b. Competition
Kemampuan koperasi dalam kompetisi terutama karena koperasi mempunyai potensi dalam menciptakan economies of scale sehingga mampu menentapkan harga dan jumlah yang bersaing di pasar. Di samping itu juga karena koperasi mampu menciptakan bergaining position di pasar melalui kekuatan dan penawaran barang. Bila seluruh produsen produk tertentu menjadi anggota koperasi, maka pada daerah tertentu koperasi akan menjadi salah satu kekuatan dalam mengendalikan pasar. Kemungkinan ini dapat diraih karena koperasi dapat fleksibel berintegrasi vertikal ke indukstri hulu dan hilir. Dengan kata lain koperasi dapat menjadi perusahaan monopoli pada luas pasar tertentu dan menjadi kekuatan utama dalam mengendalikan pasar.
c. Inter- Linkage market
Inter-Linkage Market adalah keterkaitan pasar yang terjadi karena adanya hubungan antara pembelian dan penjualan. Koperasi produsen terkait dengan koperasi penjualan, koperasi pembelian dan koperasi kredit. Koperasi memberikan pinjaman kepada koperasi produksi dan produsen penjual produknya melalui koperasi penjualan. Dari hasil penjualan koperasi dapat berhubungan dengan pembeli (koperasi pembelian) dalam hal pengadaan input dan membayar utan kepada koperasi kredit. Dalam hal inter – inkage market ini, koperasi mempunyai keunggulan dibanding dengan perusahaan non koperasi karena koperasi akan terhindar dari sistem ijon dan rentenir. Bila dihubungkan itu terjadi antarpedagang atau koperasi dengan pedagang, maka profit motive menjadi tujuan utama. Tetapi jika koperasi dengan koperasi, profit motive bukan merupakan tujuan utama. Hal ini memungkinkan bagi koperasi untuk melaksanakan transaksi antarkoperasi dengan biaya yang relatif lebih rendah.
d. Participation
Keunggulan koperasi dalam hal partisipasi terutama karena prinsip anggota sebagai pemilik yang sekaligus sebagai pelanggan. Dengan prinsip ini seorang anggota sudah semestinya membiayai koperasi miliknya dengan memberikan konstribusi keuangan dalam bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan bila perlu malalui usaha pribadinya.
e. Transaction cost
Faktor lain yang dapat menurunkan biaya koperasi adalah rendahnya biaya transaksi (Transaction cost). Biaya transaksi adalah biaya – biaya yang ada di luar biaya – biaya produksi atau biaya yang timbul atas pengenaan penukaran suatu produk. Biaya ini timbul ketika suatu organisasi perusahaan mengadakan pembelian input dan penjualan output. Pada saat pembelian input biaya yang perlu dikeluarkan adalah biaya mencari informasi tentang input, biaya penelitian input. Biaya kontak, baiya monitoring kontrak dan biaya legal jika kontrak dilanggar. Sedangkan pada saat penjualan output biaya yang perlu dikeluarkan adalah biaya pencarian informasi pasar, biaya penelitian pasar, biaya kontrak penjualan, biaya monitoring kontrak dan biaya legal jika kontrak dilanggar.
f. Reduksi terhadap risiko terhadap ketidakpastian (uncertainly)
Masalah ketidakpastian (uncertainty) timbul karena faktor eksternal. Koperasi maupun badan usaha yang lain mempunyai ketidakpastian dalam hal harga barang, permintaan dan penawaran, modal, tingkat bunga, dan lain – lain. Makin tinggi tingkat ketidakpastian, makin tinggi risiko yang dihadapi, dan makin besar biaya transaksi yang harus dikeluarkan. Ketidakpastian dapat dikurangi dengan mengadakan perjanjian (misalnya perjanjian sub-contracting) atau dengan mangasumsikan. Pada koperasi ketidakpastian itu dapat dikurangi tanpa mengorbankan kebebasan anggota sebagai produsen atau konsumen barang. Hal ini karena anggota dapat membeli atau menjual barang kepada koperasi melalui pasar internal (internalize market). Internalize market akan menurunkan uncertainly sehingga tingkat risiko yang harus ditanggung menjadi sangat rendah. Jika terjadi resiko uncertainty dalam koperasi sebagai akibat melaksanakan transaksi di pasar eksternal, maka kerugian yang ditimbulkan tidak akan ditanggung sendiri – sendiri tetapi ditanggung secara bersama – sama (shock obsorber). Hal ini berarti biaya risiko per anggota menjadi lebih rendah.
2.6. Koperasi dalam Segitiga Strategis
Untuk menganalisis keunggulan koperasi harus ada tiga pemain yang diperhitungkan. Ketiga pemian itu adalah koperasi itu sendiri (cooperative), para anggota atau anggota potensial (member atau potential members) dan pesaing (competitor). Masing – masing dari komponen strategis tersebut sering disebut ”The Third’s C Strategic” (customer / members, cooperative dan competitor).
Segi tiga Strategis
Untuk beroperasi secara berhasil dalam segi tiga strategis itu, komperasi harus tahu menggunakan hubungan antara segi tiga C itu dengan baik.
Namun seperti yang telah dilansir oleh Yuyun Wirasasmita (1991), pada kebanyakan koperasi saat ini masih menunjukkan hal – hal sebagai berikut :
a. Fungsi dan tujuan koperasi tidak seperti yang diinginkan oleh anggota
b. Struktur organisasi dan proses pengambilan keputusan sukar dimengerti dan dikontrol, struktur organisasi dari sudut pandang anggota dianggap terlalu rumit.
c. Tujuan koperasi dari sudut pandang anggota sering dianggap terlalu luas atau terlalu sempit.
d. Perusahaan koperasi dengan para manajernya sangat dianggap terhadap arahan pengurus dan atau pemerintah tetapi tidak tanggap terhadap arahan anggota.
e. Fasilitas koperasi terbuka juga bagi nonanggota sehingga tidak adak perbedaan manfaat yang diperoleh anggota dan nonanggota.
EKONOMI, MENCAKUP DEFINISI, MASALAH EKONOMI DAN SISTEM PEREKONOMIAN
- A. Definisi dan Metodologi Ilmu ekonomi
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity).
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnyaekonomi seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Beckerdari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan “apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi? ” The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.
Sejarah perkembangan ilmu ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Moneyyang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling “bertarung” dalam dunia ilmuekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.
Metodologi
Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah Model General Equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
- B. Masalah Pokok Ekonomi dan Pengaruh Mekanisme Harga
Masalah pokok ekonomi yang di hadapi setiap masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan. Berdasarkan uraian mengenai masalah ekonomi pokok tersebut akan dirumuskan definisi ilmu ekonomi.
1 Masalah Ekonomi dan Kebutuhan untuk Membuat Pilihan
Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi…”Apakah yang diartikan dengan kegiatan ekonomi?”
Kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa tersebut.
- Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat dengan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat. Faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barangyang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan.
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimportdari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk:
1) Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.
Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif. Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang-barang tersebut dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang esensial (contoh: beras, gula dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dan barang mewah (contoh: mobil dan emas). Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Barang-barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh: makanan, pakaian dan mobil) dan barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan mercu suar).
2) Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.
- Faktor-faktor produksi
Masalah ekonomi yang kedua adalah apa yang dikonsumsi dan oleh siapa. Apa yang dikonsumsi oleh masyarakat dibedakan dalam faktor-faltor produksi. Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa. Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan kepada empat jenis, yaitu:
1) Tanah dan sumber alam, faktor produsi ini disediakan oleh alam. Faktor produksi ini meliputi tanah, barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik.
2) Tenaga kerja, faktor produksi ini bukan saja jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi keahlian dan keterampilan. Dari segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu: tenaga kerja kasar, tenaga kerja terampil dan tenaga kerja terdidik.
3) Modal, faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan.
4) Keahlian keusahawanan, faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Kealian keusahawanan meliputi kemahiran mengorganisasi ketiga sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.
- Tingkat Pengangguran dan Laju inflasi
Dalam bukunya, Samuelson Nordhaus menulis fundamental utama dari suatu ekonomi. Menurut Samuelson, Ilmu Ekonomi adalah studi tentang bagaimana kelompok masyarakat memilih untuk menggunakan sumber daya produksi yang terbatas yang memiliki penggunaan alternatif, untuk memproduksi berbagai macam komoditas, dan mendistribusikannya ke kelompok yang lain.
Barang kebutuhan terbatas karena orang memiliki keinginan (desire) yang lebih besar dari apa yang bisa diproduksi oleh suatu proses ekonomi. Benda-benda ekonomi bersifat terbatas, sehingga orang harus menggunakan dan memilih di antara barang-barang yang jumlahnya terbatas tersebut agar dapat diproduksi dengan sumber daya yang ada.
Efisiensi produksi terjadi apabila semua sumber daya yang ada sudah melakukan produksi seara maksimal sehingga tidak bisa ditingkatkan lagi tanpa mengorbankan/mengurangi produksi barang lainnya. Apabila terlalu banyak pengangguran, maka terjadi inefisiensi sumber daya manusia sehingga dalam bagan ekonomi berada di dalam PPF (production-possibility frontier).
Production-Possibility Frontier
Sumber:
Samuelson & Nordhaus, “Economics” Sixteenth Edition
- C. Sistem Perekonomian
1 Sistem Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem di mana perilaku didasarkan terutama pada tradisi, adat, dan kebiasaan. Ada sedikit perubahan dalam pola barang yang diproduksi dari tahun ke tahun, selain yang disebabkan oleh tingkat aneh alam. Teknik produksi juga mengikuti pola tradisional kecuali ketika ada efek penemuan baru yang terjadi sekali-sekali. Akhirmya produksi dialokasikan diantara para anggota menurut tradisi yang sudah lama ada.
Sistem ekonomi seperti ini paling baik di dalam lingkungan yang tidak berubah. Dalam kondisi statis suatu sistem yang tidak terus menerus mengharuskan orang untuk membuat pilihan dapat terbukti efektif dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dan sosial.
2 Sistem Terpimpin
Dalam sistem terpimpin, perilaku ekonomi ditentukan oleh semacam otoritas sentral yang mengambil sebagian besar keputusan yang diperlukan mengenai apa yang diproduksi, bagaimana memproduksinya, dan siapa yang mendapatkannya. Ekonomi seperti ini dicirikan dengan sentralisasi pengambilan keputusan. Untuk melindugi pelaku ekonomi sistem ini dapat digunakan untuk menentukan kebijakan ekonomi. Contohnya adalah dalam menetukan kenaikan harga listrik dan bahan bakar minyak dan gas. Pemerintah harus menetapkan berapa besar kanaikan harga tersebut agar kebutuhan sumber daya alam dan produksi masih bisa terpenuhi.
3 Sistem Pasar
Dalam sistem ekonomi ini keputusan tentang alokasi sumber daya dibuat tanpa arahan tentang alokasi dari pusat. Keputusan tersebut merupakan hasil dari keputusan bebas yang dibuat oleh produsen dan konsumen perorangan. Sistem seperti ini dikenal dengan sistem ekonomi pasar bebas atau secara sederhana dikenal dengan ekonomi pasar. Dalam ekonomi seperti ini keputusan yang berhubngan denga isu ekonomi dasar didesentralisasikan tetapi tetap saja terkoordinasi. Alat koordinasi utama adalah perangkat harga pasar yang ditetapkan oleh pasar. Karena itulah sistem pasar bebas sering disebut sistem harga, yaitu peningkatan atau penurunan harga ditentukan oleh keseimbangan antara permintaan dan penawaran dalam pasar.
4 Sistem Campuran
Sistem ekonomi yang sepenuhnya tradisional atau sepenuhnya dikendalikan secara sentral atau sepenuhnya pasar bebas adalah jenis-jenis murni yang berguna untuk mempelajari prinsip-prinsip dasar. Akan tetapi ketika kita memperhatikan secara rinci sitem ekonomi riil yang mana saja. Kita mendaparkan bahwa perilaku ekonominya merupakan hasil dari semacam bauran kendali sentral dan penentuan pasar dengan sejumlah tertentu perilaku tradisional pula. Dalam praktek semua sistem ekonomi merupakan ekonomi campuran, dalam sistem ini menggabungkan ketiga sistem sebelumnya dalam menentukan perilaku ekonomi.
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
1. Bentuk Kerjasama Internasional a. Bilateral
Kerjasama bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh dua negara. Misalnya kerjasama ekonomi Indonesia dengan Malaysia. Kerjasama bilateral yang diputuskan secara sepihak, pemutusannya disebut secara unilateral.
b. Multilateral
Kerjasama multilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi antara beberapa negara, dimana yang tergabung dalam kerjasama itu saling membantu di bidang ekonomi, misalnya ASEAN.
c. Regional
Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama ekonomi dari negara-negara kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan menjamin kepentingan ekonomi negara-negara satu kawasan.
d. Antar Regional
Kerjasama antar regional adalah bentuk kerjasama ekonomi antar regional yang satu dengan regional lainnya. Bertujuan menjamin kepentingan ekonomi antara dua kawasan, misalnya ASEAN dengan MEE.
e. Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama ekonomi yang mencakup banyak negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling membantu di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan lain-lain.
2. Badan Kerjasama Ekonomi Internasional
a. ASEAN (Association of South East Asian Nations)
1) Sejarah ASEAN
ASEAN adalah organisasi regional dari negara-negara Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 pada saat ditanda-tanganinya “Deklarasi Bangkok” oleh empat menteri luar negeri dan seorang wakil perdana menteri yaitu :
1. Adam Malik : Menteri Luar Negeri Indonesia
2. S. Rajaratnam : Menteri Luar Negeri Singapura
3. Tun Abdul Razak : Wakil Perdana Menteri Malaysia
4. Narsisco Ramos : Menteri Luar Negeri Filipina
5. Thanat Khoman : Menteri Luar Negeri Thailand
Dengan persetujuan kelima negara anggota ASEAN maka Brunei Darussalam diterima menjadi anggota ASEAN yakni pada tanggal 7 Januari 1984. Setelah itu, Vietnam secara resmi diterima sebagai anggota ke-7 pada tanggal 28 Juli 1995 dan menyusul Laos serta Myanmar yang masuk menjadi anggota tahun 1997. Hal yang mendorong didirikannya ASEAN adalah untuk menghadapi perluasan pengaruh negara-negara besar terutama negara adi kuasa. Untuk itu perlu diciptakan stabilitas dan ketahanan nasional tiap-tiap negara di kawasan Asia Tenggara melalui kerjasama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
2) Tujuan ASEAN
1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, perkembangan kebudayaan melalui usaha bersama masyarakat Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
2. Mendorong perkembangan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara.
3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu di bidang sosial, ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan administrasi.
4. Menciptakan usaha-usaha yang efektif guna meningkatkan pemanfaatan dalam bidang pertanian, industri, perdagangan, termasuk perdagangan internasional, perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi.
5. Mempertinggi taraf hidup masyarakat di wilayah Asia Tenggara.
Kerjasama bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh dua negara. Misalnya kerjasama ekonomi Indonesia dengan Malaysia. Kerjasama bilateral yang diputuskan secara sepihak, pemutusannya disebut secara unilateral.
b. Multilateral
Kerjasama multilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi antara beberapa negara, dimana yang tergabung dalam kerjasama itu saling membantu di bidang ekonomi, misalnya ASEAN.
c. Regional
Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama ekonomi dari negara-negara kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan menjamin kepentingan ekonomi negara-negara satu kawasan.
d. Antar Regional
Kerjasama antar regional adalah bentuk kerjasama ekonomi antar regional yang satu dengan regional lainnya. Bertujuan menjamin kepentingan ekonomi antara dua kawasan, misalnya ASEAN dengan MEE.
e. Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama ekonomi yang mencakup banyak negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling membantu di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan lain-lain.
2. Badan Kerjasama Ekonomi Internasional
a. ASEAN (Association of South East Asian Nations)
1) Sejarah ASEAN
ASEAN adalah organisasi regional dari negara-negara Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 pada saat ditanda-tanganinya “Deklarasi Bangkok” oleh empat menteri luar negeri dan seorang wakil perdana menteri yaitu :
1. Adam Malik : Menteri Luar Negeri Indonesia
2. S. Rajaratnam : Menteri Luar Negeri Singapura
3. Tun Abdul Razak : Wakil Perdana Menteri Malaysia
4. Narsisco Ramos : Menteri Luar Negeri Filipina
5. Thanat Khoman : Menteri Luar Negeri Thailand
Dengan persetujuan kelima negara anggota ASEAN maka Brunei Darussalam diterima menjadi anggota ASEAN yakni pada tanggal 7 Januari 1984. Setelah itu, Vietnam secara resmi diterima sebagai anggota ke-7 pada tanggal 28 Juli 1995 dan menyusul Laos serta Myanmar yang masuk menjadi anggota tahun 1997. Hal yang mendorong didirikannya ASEAN adalah untuk menghadapi perluasan pengaruh negara-negara besar terutama negara adi kuasa. Untuk itu perlu diciptakan stabilitas dan ketahanan nasional tiap-tiap negara di kawasan Asia Tenggara melalui kerjasama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
2) Tujuan ASEAN
1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, perkembangan kebudayaan melalui usaha bersama masyarakat Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
2. Mendorong perkembangan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara.
3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu di bidang sosial, ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan administrasi.
4. Menciptakan usaha-usaha yang efektif guna meningkatkan pemanfaatan dalam bidang pertanian, industri, perdagangan, termasuk perdagangan internasional, perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi.
5. Mempertinggi taraf hidup masyarakat di wilayah Asia Tenggara.
EKONOMI PEMBANGUNAN " MASALAH PENGANGGURAN DI JAKARTA "
2.1 Pengertian pengangguran
Pengertian penganguran adalah sebutan untuk suatu keadaan di mana masyarakat tidak bekerja.
Menganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan dan sedang berusaha mencari pekerjaan dan ini mencangkup mereka yang sedang menunggu panggilan terhadap lamaran kerja yang di ajukan atau sedang tidak mencari kerja karena beranggapan tidak ada kesempatan kerja yang tersedia untuk dirinya walaupun dia sanggup.
2.2 Keadaan Masalah pengangguran
Di Negara-negara berkembang seperti Indonesia, dalam pembangunan ekonomi di Negara seperti ini pengangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan masalah yang lebih rumit dan lebih serius daripada masalah perubahan dalam distribusi pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan terendah. Keadaan di Negara-negara berkembang dalam beberapa dasawarsa ini menunjukan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang berlaku. Oleh karenanya, masalah pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke tahun semakin bertambah serius. Lebih malang lagi, di beberapa Negara miskin bukan saja jumlah pengangguran menjadi bertambah besar, tetapi juga proporsi mereka dari keseluruhan tenaga kerja telah menjadi bertambah tinggi.
kebanyakan investor asing tidak mau menanamkan modalnya di Indonesia karena biaya ekonominya sangat tinggi akibat masih kuatnya praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
2.3Jenis pengangguran
Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya
Pengangguran Normal atau Friksional yaitu pengangguran sebanyak dua atau tiga persen dari tenaga kerja. Para pengangguran ini tidak ada pekerjaan bukan karena tidak dapat memperoleh kerja, tetapi karena sedang mencari kerja yang lebih baik. Dalam proses mencari kerja baru ini untuk sementara para pekerja tergolong sebagai penganggur.
Pengangguran Siklikal , misalnya : di Negara-negara produsen bahan mentah pertanian,penurunan ini mungkin di sebabkan kemrosotan harga – harga komoditas. Kemrosotan ini mengakibatkan perusahaan – perusahaan mengurangi pekerja atau menutup perusahaannya.
Pengangguran Stuktural, di sebabkan oleh perubahan struktur kegiatan ekonomi . Wujudnya barang baru yang lebih baik,kemajuan teknologi mengurangi permintaan atas barang tersebut, biaya pengeluaran sudah sangat tinggi dan tidak mampu bersaing, dan ekspor produksi industri itu sangat menurun oleh karena persaingan yang lebih serius dari Negara- Negara lain. Kemerosotan itu akan menyebabkan kegiatan produksi dalam industry tersebut menurun, dan sebagian pekerja terpaksa di berhentikan dan menjadi penganggur.
Pengangguran teknologi, di sebabkan oleh penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia. Di pabrik-pabrik ada kalanya robot telah menggantikan pekerjaan manusia.
Jenis Pengangguran Berdasarkan Cirinya
Pengangguran Terbuka, Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan lowongan kerja yang lebih rendah dari pada bertambahan tenaga kerja.
Pengangguran Tersembunyi, Pengangguran ini pada umumnya terjadi di sector pertanian atau jasa. Contohnya banyak Negara berkembang terjadi bahwa jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi adalah lebih banyak dari yang sebenarnya di perlukan supaya dia dapat menjalankan kegiatannya secara efisien. Misalnya pelayan retoran yang lebih banyak dari yang di perlukan.
Pengangguran bermusim, Pengangguran ini terutama terdapat di sector pertanian atau perikanan. Pada musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur. Apabila dalam masa di atas para penyadap karet dan nelayan tidak dapat pekerjaan lain maka terpaksa menganggur.
Setengah Menganggur, di sebabkan karena jam kerja mereka adalah jauh lebih rendah dari yang normal. Mereka mungkin hanya bekerja satu hingga dua hari dalam seminggu atau satu hingga empat jam sehari.
2.4 Kebijakan Pemerintah
Beberapa Tujuan Kebijakan Pemerintah
Tujuan Bersifat Ekonomi
1.Menyediakan lowongan pekerjaan dari tahun ke tahun
2.Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
3.Memperbaiki pembagian pendapatan
Tujuan Bersifat social dan politik
1.Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga, di dalam suatu rumah tangga harus ada yang mempunyai pekerjaan guna memenuhi kebutuhannya.
2.Menghindari masalah kejahatan, karena semakin tinggi pengangguran maka semakin tinggi kasus kejahatan.
3.Mewujudkan kestabilan politik, dalam perekonomian yang tingkat penganggurannya tinggi masyarakat sering kali melakukan demontrasi dan mengemukakan kritik atas pemimpin pemerintah dan ini dapat menghambat kegiatan ekonomi. Sebagai akibatnya perkembangan ekonomi yang terlambat berakibat pangangguran memburuk.
2.5 Tindakan Pemerintah
Tindakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran:
mengurangi pajak
mendorong lebih banyak investasi membari subsidi
-Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
- Memperbaiki pembagian pendapatan
- Menghindari masalah kejahatan
- Menambah keterampilan masyarakat
Pengertian penganguran adalah sebutan untuk suatu keadaan di mana masyarakat tidak bekerja.
Menganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan dan sedang berusaha mencari pekerjaan dan ini mencangkup mereka yang sedang menunggu panggilan terhadap lamaran kerja yang di ajukan atau sedang tidak mencari kerja karena beranggapan tidak ada kesempatan kerja yang tersedia untuk dirinya walaupun dia sanggup.
2.2 Keadaan Masalah pengangguran
Di Negara-negara berkembang seperti Indonesia, dalam pembangunan ekonomi di Negara seperti ini pengangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan masalah yang lebih rumit dan lebih serius daripada masalah perubahan dalam distribusi pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan terendah. Keadaan di Negara-negara berkembang dalam beberapa dasawarsa ini menunjukan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang berlaku. Oleh karenanya, masalah pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke tahun semakin bertambah serius. Lebih malang lagi, di beberapa Negara miskin bukan saja jumlah pengangguran menjadi bertambah besar, tetapi juga proporsi mereka dari keseluruhan tenaga kerja telah menjadi bertambah tinggi.
kebanyakan investor asing tidak mau menanamkan modalnya di Indonesia karena biaya ekonominya sangat tinggi akibat masih kuatnya praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
2.3Jenis pengangguran
Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya
Pengangguran Normal atau Friksional yaitu pengangguran sebanyak dua atau tiga persen dari tenaga kerja. Para pengangguran ini tidak ada pekerjaan bukan karena tidak dapat memperoleh kerja, tetapi karena sedang mencari kerja yang lebih baik. Dalam proses mencari kerja baru ini untuk sementara para pekerja tergolong sebagai penganggur.
Pengangguran Siklikal , misalnya : di Negara-negara produsen bahan mentah pertanian,penurunan ini mungkin di sebabkan kemrosotan harga – harga komoditas. Kemrosotan ini mengakibatkan perusahaan – perusahaan mengurangi pekerja atau menutup perusahaannya.
Pengangguran Stuktural, di sebabkan oleh perubahan struktur kegiatan ekonomi . Wujudnya barang baru yang lebih baik,kemajuan teknologi mengurangi permintaan atas barang tersebut, biaya pengeluaran sudah sangat tinggi dan tidak mampu bersaing, dan ekspor produksi industri itu sangat menurun oleh karena persaingan yang lebih serius dari Negara- Negara lain. Kemerosotan itu akan menyebabkan kegiatan produksi dalam industry tersebut menurun, dan sebagian pekerja terpaksa di berhentikan dan menjadi penganggur.
Pengangguran teknologi, di sebabkan oleh penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia. Di pabrik-pabrik ada kalanya robot telah menggantikan pekerjaan manusia.
Jenis Pengangguran Berdasarkan Cirinya
Pengangguran Terbuka, Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan lowongan kerja yang lebih rendah dari pada bertambahan tenaga kerja.
Pengangguran Tersembunyi, Pengangguran ini pada umumnya terjadi di sector pertanian atau jasa. Contohnya banyak Negara berkembang terjadi bahwa jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi adalah lebih banyak dari yang sebenarnya di perlukan supaya dia dapat menjalankan kegiatannya secara efisien. Misalnya pelayan retoran yang lebih banyak dari yang di perlukan.
Pengangguran bermusim, Pengangguran ini terutama terdapat di sector pertanian atau perikanan. Pada musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur. Apabila dalam masa di atas para penyadap karet dan nelayan tidak dapat pekerjaan lain maka terpaksa menganggur.
Setengah Menganggur, di sebabkan karena jam kerja mereka adalah jauh lebih rendah dari yang normal. Mereka mungkin hanya bekerja satu hingga dua hari dalam seminggu atau satu hingga empat jam sehari.
2.4 Kebijakan Pemerintah
Beberapa Tujuan Kebijakan Pemerintah
Tujuan Bersifat Ekonomi
1.Menyediakan lowongan pekerjaan dari tahun ke tahun
2.Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
3.Memperbaiki pembagian pendapatan
Tujuan Bersifat social dan politik
1.Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga, di dalam suatu rumah tangga harus ada yang mempunyai pekerjaan guna memenuhi kebutuhannya.
2.Menghindari masalah kejahatan, karena semakin tinggi pengangguran maka semakin tinggi kasus kejahatan.
3.Mewujudkan kestabilan politik, dalam perekonomian yang tingkat penganggurannya tinggi masyarakat sering kali melakukan demontrasi dan mengemukakan kritik atas pemimpin pemerintah dan ini dapat menghambat kegiatan ekonomi. Sebagai akibatnya perkembangan ekonomi yang terlambat berakibat pangangguran memburuk.
2.5 Tindakan Pemerintah
Tindakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran:
mengurangi pajak
mendorong lebih banyak investasi membari subsidi
-Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
- Memperbaiki pembagian pendapatan
- Menghindari masalah kejahatan
- Menambah keterampilan masyarakat
PERILAKU KONSUMEN DALAM ILMU EKONOMI MIKRO
Pengerian Konsumen, Konsumsi dan Perilaku Konsumen
Dalam Ilmu Ekonomi Mikro yang dimaksud dengan konsumen kegiatan konsumen adalah seseorang atau kelompok yang melakukan serangkaian kegiatan konsumsi barang atau jasa.
Pengertian lain tentang konsumen adalah orang atau sesuatu yang membutuhkan, menggunakan dan memanfaatkan barang atau jasa.
Konsumen biasa memiliki kebiasaan dan tikah laku yang berbeda-beda. Di desa berbeda dengan kebiasaan yang ada di kota, tergantug pada jumlah pendapatan mereka.
Konsumen adalah seseorang yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
Maka konsumsi seseorang itu tergantung pada : pendapatan, pendidikan kebiasaan dan kebutuhan.
Adapun pengetrian perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki dan memoerbaiki sutu peroduk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagai mana individu membuat keputusan untuk mengkonsumsi suatau barang.
1. James F Engel
Perilaku konsumen di definisikan tindak-tindakan individu secara langsung terlibata dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan kepustusan yang mendahuli dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (1988:8)
2. David L Loundon
Perilaku konsumen dapat diDefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang atau jasa (1984:6)
3. Gerald Zaltman
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang di lakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dan mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai sutu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-sumber lainya. (1979:6)
Dari beberapa Definisi tersebut di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individum, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapakan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonimi yang dafat di pengaruhi linkungan.
Dalam Ilmu Ekonomi Mikro yang dimaksud dengan konsumen kegiatan konsumen adalah seseorang atau kelompok yang melakukan serangkaian kegiatan konsumsi barang atau jasa.
Pengertian lain tentang konsumen adalah orang atau sesuatu yang membutuhkan, menggunakan dan memanfaatkan barang atau jasa.
Konsumen biasa memiliki kebiasaan dan tikah laku yang berbeda-beda. Di desa berbeda dengan kebiasaan yang ada di kota, tergantug pada jumlah pendapatan mereka.
Konsumen adalah seseorang yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
Maka konsumsi seseorang itu tergantung pada : pendapatan, pendidikan kebiasaan dan kebutuhan.
Adapun pengetrian perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki dan memoerbaiki sutu peroduk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagai mana individu membuat keputusan untuk mengkonsumsi suatau barang.
1. James F Engel
Perilaku konsumen di definisikan tindak-tindakan individu secara langsung terlibata dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan kepustusan yang mendahuli dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (1988:8)
2. David L Loundon
Perilaku konsumen dapat diDefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang atau jasa (1984:6)
3. Gerald Zaltman
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang di lakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dan mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai sutu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-sumber lainya. (1979:6)
Dari beberapa Definisi tersebut di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individum, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapakan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonimi yang dafat di pengaruhi linkungan.
Globalisasi dan Indonesia 2030
Abad ke-21 adalah abad milik Asia. Pada tahun 2050 separuh lebih produk nasional bruto dunia bakal dikuasai Asia. China, menggusur Amerika Serikat, akan menjadi pemain terkuat dunia, diikuti India di posisi ketiga. Lalu, apa peran dan di mana posisi Indonesia waktu itu?
China dan India dengan segala ekspansinya, berdasarkan sejumlah parameter saat ini dan prediksi ke depan, sudah jelas adalah pemenang dalam medan pertarungan terbuka dunia di era globalisasi, di mana tidak ada lagi sekat-sekat bukan saja bagi pergerakan informasi, modal, barang, jasa, manusia, tetapi juga ideologi dan nasionalisme negara.
Globalisasi ekonomi dan globalisasi korporasi juga memunculkan barisan korporasi dan individu pemain global baru. Lima tahun lalu, 51 dari 100 kekuatan ekonomi terbesar sudah bukan lagi ada di tangan negara atau teritori, tetapi di tangan korporasi.
Pendapatan WalMart, jaringan perusahaan ritel AS, pada tahun 2001 sudah melampaui produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebagai negara. Penerimaan perusahaan minyak Royal Dutch Shell melampaui PDB Venezuela, salah satu anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang berpengaruh.
Pendapatan perusahaan mobil nomor satu dunia dari AS, General Motor, kira-kira sama dengan kombinasi PDB tiga negara: Selandia Baru, Irlandia, dan Hongaria. Perusahaan transnasional (TNCs) terbesar dunia, General Electric, menguasai aset 647,483 miliar dollar AS atau hampir tiga kali lipat PDB Indonesia.
Begitu besar kekuatan uang dan pengaruh yang dimiliki korporasi-korporasi ini sehingga mampu mengendalikan pengambilan keputusan di tingkat pemerintahan dan menentukan arah pergerakan perdagangan dan perekonomian global.
Pada awal dekade 1990-an terdapat 37.000 TNCs dengan sekitar 170.000 perusahaan afiliasi yang tersebar di seluruh dunia. Tahun 2004 jumlah TNCs meningkat menjadi sekitar 70.000 dengan total afiliasi 690.000. Sekitar 75 persen TNCs ini berbasis di Amerika Utara, Eropa Barat, serta Jepang, dan 99 dari 100 TNCs terbesar juga dari negara maju.
Namun, belakangan pemain kelas dunia dari negara berkembang, terutama Asia, mulai menyembul di sana-sini. Dalam daftar 100 TNCs nonfinansial terbesar dunia (dari sisi aset) versi World Investment Report 2005, ada nama seperti Hutchison Whampoa Limited (urutan 16) dari Hongkong, Singtel Ltd (66) dari Singapura, Petronas (72) dari Malaysia, dan Samsung (99) dari Korea Selatan.
Sementara dalam daftar 50 TNCs finansial terbesar dunia, ada tiga wakil dari China, yakni Industrial & Commercial Bank of China (urutan 23), Bank of China (34), dan China Construction Bank (39).
Lompatan besar
Menurut data United Nations Conference on Trade and Development, pada tahun 2004 China adalah eksportir terbesar ketiga di dunia untuk barang (merchandise goods) dan kesembilan terbesar untuk jasa komersial, dengan pangsa 9 dan 2,8 persen dari total ekspor dunia.
Volume ekspor China mencapai 325 miliar dollar AS tahun 2002 dan tahun lalu 764 miliar dollar AS. Manufaktur menyumbang 39 persen PDB China. Output manufaktur China tahun 2003 adalah ketiga terbesar setelah AS dan Jepang. Di sektor jasa, China yang terbesar kesembilan setelah AS, Jepang, Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Kanada, dan Spanyol.
Sementara India peringkat ke-20 eksportir merchandise goods (1,1 persen) dan peringkat ke-22 untuk jasa komersial (1,5 persen). Produk nasional bruto (GNP) China tahun 2050 diperkirakan 175 persen dari GNP AS, sementara GNP India sudah akan menyamai AS dan menjadikannya perekonomian terbesar ketiga dunia, mengalahkan Uni Eropa dan Jepang.
Ketika China membuka diri pada dunia dua dekade lalu, orang hanya membayangkan potensi China sebagai pasar raksasa dengan lebih dari semiliar konsumen sehingga sangat menarik bagi perusahaan ritel dan manufaktur dunia. Belakangan, China bukan hanya menarik dan berkembang sebagai pasar, tetapi juga sebagai basis produksi berbagai produk manufaktur untuk memasok pasar global. China awal abad ke-21 ini seperti Inggris abad ke-19 lalu.
China tidak berhenti hanya sampai di sini. Jika pada awal 1990-an hanya dipandang sebagai lokasi menarik untuk basis produksi produk padat karya sederhana, dewasa ini China membuktikan juga kompetitif dalam berbagai industri berteknologi maju. Masuknya China dalam keanggotaan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) semakin melapangkan jalan bagi negeri Tirai Bambu ini untuk menjadi kekuatan yang semakin sulit ditandingi di pasar global.
Di sektor padat karya, seperti tekstil dan pakaian jadi, diakhirinya rezim kuota di negara-negara maju membuat ekspor China membanjiri pasar dunia dan membuat banyak industri tekstil dan pakaian jadi di sejumlah negara berkembang pesaing harus tutup. Pangsa ekspor pakaian dari China diperkirakan akan melonjak dari sekitar 17 persen dari total ekspor dunia saat ini menjadi 45 persen pada paruh kedua dekade ini.
Hal serupa terjadi pada produk-produk berteknologi tinggi. Bagaimana China menginvasi dan membanjiri pasar global dengan produk-produknya, dengan menggusur negara-negara pesaing, bisa dilihat dari data WTO berikut.
Pangsa China di pasar elektronik AS meningkat dari 9,5 persen (tahun 1992) menjadi 21,8 persen (1999). Sementara pada saat yang sama, pangsa Singapura turun dari 21,8 persen menjadi 13,4 persen. Kontribusi China terhadap produksi personal computer dunia naik dari 4 persen (1996) menjadi 21 persen (2000), sementara kontribusi ASEAN secara keseluruhan pada kurun waktu yang sama menciut dari 17 persen menjadi 6 persen.
Pangsa China terhadap total produksi hard disk dunia juga naik dari 1 persen (1996) menjadi 6 persen (2000), sementara pangsa ASEAN turun dari 83 persen menjadi 77 persen. Pangsa China untuk produksi keyboard naik dari 18 persen (1996) menjadi 38 persen (2000), sementara pangsa ASEAN tergerus dari 57 persen menjadi 42 persen.
Semua gambaran itu jelas memperlihatkan China terus naik kelas, membuat lompatan besar dari waktu ke waktu, dan pada saat yang sama terus memperluas diversifikasi produk dan pasarnya. Gerakan sapu bersih China di berbagai macam industri—mulai dari yang berintensitas teknologi sangat sederhana hingga intensitas teknologi dan nilai tambah sangat tinggi—ini semakin mempertegas posisi China sebagai the world’s factory memasuki abad ke-21.
Sementara pada saat yang sama, negara-negara tetangganya justru mengalami hollowing out di industri manufaktur berteknologi tinggi dengan cepat. Di industri berintensitas teknologi rendah yang cenderung padat karya, China menekan negara-negara seperti Vietnam dan Indonesia yang basis industrinya masih sempit, yakni teknologi yang tidak terlalu complicated dan bernilai tambah rendah.
Sementara di industri yang berintensitas teknologi tinggi, China semakin menjadi ancaman tidak saja bagi negara seperti Taiwan dan Korsel, tetapi juga AS dan Jepang. China tidak hanya membanjiri dunia dengan garmen, sepatu, dan mainan, tetapi juga produk-produk komputer, kamera, televisi, dan sebagainya.
China memasok 50 persen lebih produksi kamera dunia, 30 persen penyejuk udara (air conditioners/AC), 30 persen televisi, 25 persen mesin cuci, 20 persen lemari pendingin, dan masih banyak lagi.
Inovasi
Bagaimana China bisa melakukan itu semua? Ada beberapa faktor. Pertama, perusahaan-perusahaan teknologi asing, menurut Deloitte Research, sekarang ini berebut masuk untuk investasi di China, antara lain agar bisa memanfaatkan akses ke pasar China yang sangat besar dan bertumbuh dengan cepat. Kedua, perusahaan-perusahaan lokal yang menarik modal dari investor China di luar negeri (terutama Taiwan) juga semakin terampil memproduksi barang-barang berteknologi tinggi.
Tidak statis di industri padat karya yang mengandalkan upah buruh murah, China kini mulai lebih selektif menggiring investasi ke industri yang menghasilkan high end products dan padat modal. Ini antara lain untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja murah yang mulai berkurang ketersediaannya.
Ketiga, perguruan-perguruan tinggi di China mampu mencetak barisan insinyur baru dalam jumlah besar setiap tahunnya, dengan upah yang tentu relatif murah dibandingkan jika menyewa insinyur asing. Setiap tahun, negara ini menghasilkan 2 juta-2,5 juta sarjana, dengan 60 persennya dari jurusan teknologi (insinyur). Sebagai perbandingan, di Indonesia lulusan jurusan teknologi hanya 18 persen, AS 25 persen, dan India 50 persen.
Untuk mendukung pertumbuhan industri teknologi tinggi padat modal yang menghasilkan high end products, pemerintahan China juga sangat agresif mendorong berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D), sejalan dengan ambisinya menjadi The Fastest Growing Innovation Centre of the World, dengan tahapan, strategi, dan implementasi yang sangat jelas untuk sampai ke sana.
Hampir di setiap ibu kota provinsi ada R&D centre-nya. Positioning strategy ini mengindikasikan China mulai masuk babak kedua dalam pembangunan ekonominya.
Ketiga, negara ini relatif memiliki infrastruktur yang sangat bagus untuk mengangkut komponen dan barang dari luar dan juga di seluruh penjuru negeri. China, dengan 1,3 miliar penduduk, memiliki 88.775 kilometer jalan arteri dan 100.000 kilometer jalan tol, atau rasio panjang jalan per sejuta penduduk 1.384 kilometer.
Sebagai perbandingan, Indonesia dengan 220 juta penduduk baru memiliki jalan arteri 26.000 kilometer dan jalan tol 620 kilometer (121 kilometer per sejuta penduduk). Itu pun sebagian besar dalam kondisi rusak. Pelabuhan-pelabuhan di China sudah mampu melayani seperlima volume kontainer dunia dan negara ini terus membangun jalan-jalan tol dan pelabuhan-pelabuhan baru.
Keempat, kebijakan pemerintah yang sangat mendukung, termasuk perizinan investasi, perpajakan, dan kepabeanan. Kelima, pembangunan zona-zona ekonomi khusus (20 zona) sebagai mesin pertumbuhan ekonomi sehingga perkembangan ekonomi bisa lebih terfokus dan pembangunan infrastruktur juga lebih efisien.
Hasilnya, tahun 2004 China berhasil menarik investasi langsung asing 60,6 miliar dollar AS dan 500 perusahaan terbesar dunia hampir seluruhnya melakukan investasi di sana. Bagaimana kompetitifnya China bisa dilihat di tabel. Di sini kelihatan China sudah memperhitungkan segala aspek untuk bisa bersaing dan merebut abad ke-21 dalam genggamannya.
Hal serupa terjadi pada India yang mengalami pertumbuhan pesat sejak program liberalisasi dengan membongkar ”License raj" pada era Menteri Keuangan Manmohan Singh tahun 1991. India kini sudah masuk tahap kedua strategi pembangunan ekonomi dengan menggunakan teknologi informasi (IT) sebagai basis pembangunan ekonominya.
Hampir seluruh pemain bisnis IT dunia sudah membuka usahanya di India, terutama di Bangalore. Tahun 2006, pendapatan dari IT India mencapai 36 miliar dollar AS. Malaysia, Thailand, dan Filipina juga beranjak ke produk-produk yang memiliki tingkat teknologi lebih kompleks dan bernilai tambah tinggi. Singapura dan Korsel mengarah ke teknologi informasi dan perancangan produk.
Pragmatisme
Bagaimana dengan Indonesia? Prinsip globalisasi adalah adanya pembagian kerja untuk mencapai efisiensi. Sinyalemen bahwa Indonesia dengan tenaga kerja melimpah dan upah buruh murah hanya kebagian industri ”peluh” (sweatshop) seperti pakaian jadi dan alas kaki dalam rantai kegiatan produksi global, terbukti sebagian besar benar.
China, India, dan Malaysia juga memulai dengan sweatshop, tetapi kemudian mampu meng-upgrade industrinya dengan cepat. Hal ini yang tidak terjadi di Indonesia. Kebijakan Indonesia menghadapi globalisasi sendiri selama ini lebih didasarkan pada sikap pragmatisme.
Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Hadi Soesastro (Globalization: Challenge for Indonesia) mengatakan, kebijakan pemerintah menghadapi globalisasi tidak didasarkan pada pertimbangan ideologis, tetapi lebih pada penilaian obyektif apa yang bisa dicapai negara-negara Asia Timur lain.
Apalagi, saat itu di antara negara-negara di kawasan Asia sendiri ada persaingan, berlomba untuk meliberalisasikan perekonomiannya agar lebih menarik bagi investasi global. Momentum ini didorong lagi oleh munculnya berbagai kesepakatan kerja sama ekonomi regional seperti AFTA dan APEC.
Pemerintah meyakini melalui liberalisasi pasar, industri dan perusahaan-perusahaan di Indonesia akan bisa menjadi kompetitif secara internasional. Sejak pertengahan tahun 1980-an, Indonesia sudah mulai meliberalisasikan dan menderegulasikan rezim perdagangan dan investasinya.
Selama periode 1986-1990, tidak kurang dari 20 paket kebijakan liberalisasi perdagangan dan investasi diluncurkan. Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia Timur yang memulai program liberalisasi ekonomi dengan liberalisasi rezim devisa.
Namun, dalam banyak kasus, paket kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk mendorong sektor swasta waktu itu cenderung reaktif dan tak koheren serta diskriminatif karena sering kali tidak menyertakan kelompok atau sektor tertentu dari program deregulasi. Jadi, tidak mendorong terjadinya persaingan yang sehat.
Pengusaha tumbuh dan menggurita bukan karena ia efisien dan kompetitif, tetapi karena ia berhasil menguasai aset dan sumber daya ekonomi, akibat adanya privelese atau KKN dengan penguasa.
Kini Indonesia terkesan semakin gamang menghadapi globalisasi, terutama di tengah tekanan sentimen nasionalisme di dalam negeri. Di pihak pemerintah sendiri, karena menganggap sudah sukses melaksanakan tahap pertama liberalisasi (first-order adjustment) ekonomi, pemerintah cenderung menganggap sepele tantangan yang menunggu di depan mata.
Ini tercermin dari sikap taken for granted dan cenderung berpikir pendek. Padahal, tantangan akan semakin berat dan kompleks sejalan dengan semakin dalamnya integrasi internasional. Belum jelas bagaimana perekonomian dan bangsa ini menghadapi kompetisi lebih besar yang tidak bisa lagi dibendung.
Jika China yang the world’s factory dan India yang kini menjadi surga outsourcing IT dunia berebut menjadi pusat inovasi dunia, manufacture hub, atau mimpi-mimpi lain, Indonesia sampai saat ini belum berani mencanangkan menjadi apa pun atau mengambil peran apa pun di masa depan. Jika Indonesia sendiri tak mampu memberdayakan dan menolong dirinya serta membiarkan diri tergilas arus globalisasi, selamanya bangsa ini hanya akan menjadi tukang jahit dan buruh.
Menurut seorang panelis, yang dibutuhkan Indonesia sekarang ini adalah visioning, repositioning strategy, dan leadership. Tanpa itu semua, kita tidak akan pernah beranjak dari transformasi yang terus berputar-putar. Dengan visi jelas, tahapan-tahapan yang juga jelas, dan komitmen semua pihak serta kepemimpinan yang kuat untuk mencapai itu, tahun 2030 bukan tidak mungkin Indonesia juga bisa bangkit kembali menjadi bangsa yang lebih bermartabat dan berdaya sebagai pemenang dalam globalisasi.
China dan India dengan segala ekspansinya, berdasarkan sejumlah parameter saat ini dan prediksi ke depan, sudah jelas adalah pemenang dalam medan pertarungan terbuka dunia di era globalisasi, di mana tidak ada lagi sekat-sekat bukan saja bagi pergerakan informasi, modal, barang, jasa, manusia, tetapi juga ideologi dan nasionalisme negara.
Globalisasi ekonomi dan globalisasi korporasi juga memunculkan barisan korporasi dan individu pemain global baru. Lima tahun lalu, 51 dari 100 kekuatan ekonomi terbesar sudah bukan lagi ada di tangan negara atau teritori, tetapi di tangan korporasi.
Pendapatan WalMart, jaringan perusahaan ritel AS, pada tahun 2001 sudah melampaui produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebagai negara. Penerimaan perusahaan minyak Royal Dutch Shell melampaui PDB Venezuela, salah satu anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang berpengaruh.
Pendapatan perusahaan mobil nomor satu dunia dari AS, General Motor, kira-kira sama dengan kombinasi PDB tiga negara: Selandia Baru, Irlandia, dan Hongaria. Perusahaan transnasional (TNCs) terbesar dunia, General Electric, menguasai aset 647,483 miliar dollar AS atau hampir tiga kali lipat PDB Indonesia.
Begitu besar kekuatan uang dan pengaruh yang dimiliki korporasi-korporasi ini sehingga mampu mengendalikan pengambilan keputusan di tingkat pemerintahan dan menentukan arah pergerakan perdagangan dan perekonomian global.
Pada awal dekade 1990-an terdapat 37.000 TNCs dengan sekitar 170.000 perusahaan afiliasi yang tersebar di seluruh dunia. Tahun 2004 jumlah TNCs meningkat menjadi sekitar 70.000 dengan total afiliasi 690.000. Sekitar 75 persen TNCs ini berbasis di Amerika Utara, Eropa Barat, serta Jepang, dan 99 dari 100 TNCs terbesar juga dari negara maju.
Namun, belakangan pemain kelas dunia dari negara berkembang, terutama Asia, mulai menyembul di sana-sini. Dalam daftar 100 TNCs nonfinansial terbesar dunia (dari sisi aset) versi World Investment Report 2005, ada nama seperti Hutchison Whampoa Limited (urutan 16) dari Hongkong, Singtel Ltd (66) dari Singapura, Petronas (72) dari Malaysia, dan Samsung (99) dari Korea Selatan.
Sementara dalam daftar 50 TNCs finansial terbesar dunia, ada tiga wakil dari China, yakni Industrial & Commercial Bank of China (urutan 23), Bank of China (34), dan China Construction Bank (39).
Lompatan besar
Menurut data United Nations Conference on Trade and Development, pada tahun 2004 China adalah eksportir terbesar ketiga di dunia untuk barang (merchandise goods) dan kesembilan terbesar untuk jasa komersial, dengan pangsa 9 dan 2,8 persen dari total ekspor dunia.
Volume ekspor China mencapai 325 miliar dollar AS tahun 2002 dan tahun lalu 764 miliar dollar AS. Manufaktur menyumbang 39 persen PDB China. Output manufaktur China tahun 2003 adalah ketiga terbesar setelah AS dan Jepang. Di sektor jasa, China yang terbesar kesembilan setelah AS, Jepang, Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Kanada, dan Spanyol.
Sementara India peringkat ke-20 eksportir merchandise goods (1,1 persen) dan peringkat ke-22 untuk jasa komersial (1,5 persen). Produk nasional bruto (GNP) China tahun 2050 diperkirakan 175 persen dari GNP AS, sementara GNP India sudah akan menyamai AS dan menjadikannya perekonomian terbesar ketiga dunia, mengalahkan Uni Eropa dan Jepang.
Ketika China membuka diri pada dunia dua dekade lalu, orang hanya membayangkan potensi China sebagai pasar raksasa dengan lebih dari semiliar konsumen sehingga sangat menarik bagi perusahaan ritel dan manufaktur dunia. Belakangan, China bukan hanya menarik dan berkembang sebagai pasar, tetapi juga sebagai basis produksi berbagai produk manufaktur untuk memasok pasar global. China awal abad ke-21 ini seperti Inggris abad ke-19 lalu.
China tidak berhenti hanya sampai di sini. Jika pada awal 1990-an hanya dipandang sebagai lokasi menarik untuk basis produksi produk padat karya sederhana, dewasa ini China membuktikan juga kompetitif dalam berbagai industri berteknologi maju. Masuknya China dalam keanggotaan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) semakin melapangkan jalan bagi negeri Tirai Bambu ini untuk menjadi kekuatan yang semakin sulit ditandingi di pasar global.
Di sektor padat karya, seperti tekstil dan pakaian jadi, diakhirinya rezim kuota di negara-negara maju membuat ekspor China membanjiri pasar dunia dan membuat banyak industri tekstil dan pakaian jadi di sejumlah negara berkembang pesaing harus tutup. Pangsa ekspor pakaian dari China diperkirakan akan melonjak dari sekitar 17 persen dari total ekspor dunia saat ini menjadi 45 persen pada paruh kedua dekade ini.
Hal serupa terjadi pada produk-produk berteknologi tinggi. Bagaimana China menginvasi dan membanjiri pasar global dengan produk-produknya, dengan menggusur negara-negara pesaing, bisa dilihat dari data WTO berikut.
Pangsa China di pasar elektronik AS meningkat dari 9,5 persen (tahun 1992) menjadi 21,8 persen (1999). Sementara pada saat yang sama, pangsa Singapura turun dari 21,8 persen menjadi 13,4 persen. Kontribusi China terhadap produksi personal computer dunia naik dari 4 persen (1996) menjadi 21 persen (2000), sementara kontribusi ASEAN secara keseluruhan pada kurun waktu yang sama menciut dari 17 persen menjadi 6 persen.
Pangsa China terhadap total produksi hard disk dunia juga naik dari 1 persen (1996) menjadi 6 persen (2000), sementara pangsa ASEAN turun dari 83 persen menjadi 77 persen. Pangsa China untuk produksi keyboard naik dari 18 persen (1996) menjadi 38 persen (2000), sementara pangsa ASEAN tergerus dari 57 persen menjadi 42 persen.
Semua gambaran itu jelas memperlihatkan China terus naik kelas, membuat lompatan besar dari waktu ke waktu, dan pada saat yang sama terus memperluas diversifikasi produk dan pasarnya. Gerakan sapu bersih China di berbagai macam industri—mulai dari yang berintensitas teknologi sangat sederhana hingga intensitas teknologi dan nilai tambah sangat tinggi—ini semakin mempertegas posisi China sebagai the world’s factory memasuki abad ke-21.
Sementara pada saat yang sama, negara-negara tetangganya justru mengalami hollowing out di industri manufaktur berteknologi tinggi dengan cepat. Di industri berintensitas teknologi rendah yang cenderung padat karya, China menekan negara-negara seperti Vietnam dan Indonesia yang basis industrinya masih sempit, yakni teknologi yang tidak terlalu complicated dan bernilai tambah rendah.
Sementara di industri yang berintensitas teknologi tinggi, China semakin menjadi ancaman tidak saja bagi negara seperti Taiwan dan Korsel, tetapi juga AS dan Jepang. China tidak hanya membanjiri dunia dengan garmen, sepatu, dan mainan, tetapi juga produk-produk komputer, kamera, televisi, dan sebagainya.
China memasok 50 persen lebih produksi kamera dunia, 30 persen penyejuk udara (air conditioners/AC), 30 persen televisi, 25 persen mesin cuci, 20 persen lemari pendingin, dan masih banyak lagi.
Inovasi
Bagaimana China bisa melakukan itu semua? Ada beberapa faktor. Pertama, perusahaan-perusahaan teknologi asing, menurut Deloitte Research, sekarang ini berebut masuk untuk investasi di China, antara lain agar bisa memanfaatkan akses ke pasar China yang sangat besar dan bertumbuh dengan cepat. Kedua, perusahaan-perusahaan lokal yang menarik modal dari investor China di luar negeri (terutama Taiwan) juga semakin terampil memproduksi barang-barang berteknologi tinggi.
Tidak statis di industri padat karya yang mengandalkan upah buruh murah, China kini mulai lebih selektif menggiring investasi ke industri yang menghasilkan high end products dan padat modal. Ini antara lain untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja murah yang mulai berkurang ketersediaannya.
Ketiga, perguruan-perguruan tinggi di China mampu mencetak barisan insinyur baru dalam jumlah besar setiap tahunnya, dengan upah yang tentu relatif murah dibandingkan jika menyewa insinyur asing. Setiap tahun, negara ini menghasilkan 2 juta-2,5 juta sarjana, dengan 60 persennya dari jurusan teknologi (insinyur). Sebagai perbandingan, di Indonesia lulusan jurusan teknologi hanya 18 persen, AS 25 persen, dan India 50 persen.
Untuk mendukung pertumbuhan industri teknologi tinggi padat modal yang menghasilkan high end products, pemerintahan China juga sangat agresif mendorong berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D), sejalan dengan ambisinya menjadi The Fastest Growing Innovation Centre of the World, dengan tahapan, strategi, dan implementasi yang sangat jelas untuk sampai ke sana.
Hampir di setiap ibu kota provinsi ada R&D centre-nya. Positioning strategy ini mengindikasikan China mulai masuk babak kedua dalam pembangunan ekonominya.
Ketiga, negara ini relatif memiliki infrastruktur yang sangat bagus untuk mengangkut komponen dan barang dari luar dan juga di seluruh penjuru negeri. China, dengan 1,3 miliar penduduk, memiliki 88.775 kilometer jalan arteri dan 100.000 kilometer jalan tol, atau rasio panjang jalan per sejuta penduduk 1.384 kilometer.
Sebagai perbandingan, Indonesia dengan 220 juta penduduk baru memiliki jalan arteri 26.000 kilometer dan jalan tol 620 kilometer (121 kilometer per sejuta penduduk). Itu pun sebagian besar dalam kondisi rusak. Pelabuhan-pelabuhan di China sudah mampu melayani seperlima volume kontainer dunia dan negara ini terus membangun jalan-jalan tol dan pelabuhan-pelabuhan baru.
Keempat, kebijakan pemerintah yang sangat mendukung, termasuk perizinan investasi, perpajakan, dan kepabeanan. Kelima, pembangunan zona-zona ekonomi khusus (20 zona) sebagai mesin pertumbuhan ekonomi sehingga perkembangan ekonomi bisa lebih terfokus dan pembangunan infrastruktur juga lebih efisien.
Hasilnya, tahun 2004 China berhasil menarik investasi langsung asing 60,6 miliar dollar AS dan 500 perusahaan terbesar dunia hampir seluruhnya melakukan investasi di sana. Bagaimana kompetitifnya China bisa dilihat di tabel. Di sini kelihatan China sudah memperhitungkan segala aspek untuk bisa bersaing dan merebut abad ke-21 dalam genggamannya.
Hal serupa terjadi pada India yang mengalami pertumbuhan pesat sejak program liberalisasi dengan membongkar ”License raj" pada era Menteri Keuangan Manmohan Singh tahun 1991. India kini sudah masuk tahap kedua strategi pembangunan ekonomi dengan menggunakan teknologi informasi (IT) sebagai basis pembangunan ekonominya.
Hampir seluruh pemain bisnis IT dunia sudah membuka usahanya di India, terutama di Bangalore. Tahun 2006, pendapatan dari IT India mencapai 36 miliar dollar AS. Malaysia, Thailand, dan Filipina juga beranjak ke produk-produk yang memiliki tingkat teknologi lebih kompleks dan bernilai tambah tinggi. Singapura dan Korsel mengarah ke teknologi informasi dan perancangan produk.
Pragmatisme
Bagaimana dengan Indonesia? Prinsip globalisasi adalah adanya pembagian kerja untuk mencapai efisiensi. Sinyalemen bahwa Indonesia dengan tenaga kerja melimpah dan upah buruh murah hanya kebagian industri ”peluh” (sweatshop) seperti pakaian jadi dan alas kaki dalam rantai kegiatan produksi global, terbukti sebagian besar benar.
China, India, dan Malaysia juga memulai dengan sweatshop, tetapi kemudian mampu meng-upgrade industrinya dengan cepat. Hal ini yang tidak terjadi di Indonesia. Kebijakan Indonesia menghadapi globalisasi sendiri selama ini lebih didasarkan pada sikap pragmatisme.
Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Hadi Soesastro (Globalization: Challenge for Indonesia) mengatakan, kebijakan pemerintah menghadapi globalisasi tidak didasarkan pada pertimbangan ideologis, tetapi lebih pada penilaian obyektif apa yang bisa dicapai negara-negara Asia Timur lain.
Apalagi, saat itu di antara negara-negara di kawasan Asia sendiri ada persaingan, berlomba untuk meliberalisasikan perekonomiannya agar lebih menarik bagi investasi global. Momentum ini didorong lagi oleh munculnya berbagai kesepakatan kerja sama ekonomi regional seperti AFTA dan APEC.
Pemerintah meyakini melalui liberalisasi pasar, industri dan perusahaan-perusahaan di Indonesia akan bisa menjadi kompetitif secara internasional. Sejak pertengahan tahun 1980-an, Indonesia sudah mulai meliberalisasikan dan menderegulasikan rezim perdagangan dan investasinya.
Selama periode 1986-1990, tidak kurang dari 20 paket kebijakan liberalisasi perdagangan dan investasi diluncurkan. Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia Timur yang memulai program liberalisasi ekonomi dengan liberalisasi rezim devisa.
Namun, dalam banyak kasus, paket kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk mendorong sektor swasta waktu itu cenderung reaktif dan tak koheren serta diskriminatif karena sering kali tidak menyertakan kelompok atau sektor tertentu dari program deregulasi. Jadi, tidak mendorong terjadinya persaingan yang sehat.
Pengusaha tumbuh dan menggurita bukan karena ia efisien dan kompetitif, tetapi karena ia berhasil menguasai aset dan sumber daya ekonomi, akibat adanya privelese atau KKN dengan penguasa.
Kini Indonesia terkesan semakin gamang menghadapi globalisasi, terutama di tengah tekanan sentimen nasionalisme di dalam negeri. Di pihak pemerintah sendiri, karena menganggap sudah sukses melaksanakan tahap pertama liberalisasi (first-order adjustment) ekonomi, pemerintah cenderung menganggap sepele tantangan yang menunggu di depan mata.
Ini tercermin dari sikap taken for granted dan cenderung berpikir pendek. Padahal, tantangan akan semakin berat dan kompleks sejalan dengan semakin dalamnya integrasi internasional. Belum jelas bagaimana perekonomian dan bangsa ini menghadapi kompetisi lebih besar yang tidak bisa lagi dibendung.
Jika China yang the world’s factory dan India yang kini menjadi surga outsourcing IT dunia berebut menjadi pusat inovasi dunia, manufacture hub, atau mimpi-mimpi lain, Indonesia sampai saat ini belum berani mencanangkan menjadi apa pun atau mengambil peran apa pun di masa depan. Jika Indonesia sendiri tak mampu memberdayakan dan menolong dirinya serta membiarkan diri tergilas arus globalisasi, selamanya bangsa ini hanya akan menjadi tukang jahit dan buruh.
Menurut seorang panelis, yang dibutuhkan Indonesia sekarang ini adalah visioning, repositioning strategy, dan leadership. Tanpa itu semua, kita tidak akan pernah beranjak dari transformasi yang terus berputar-putar. Dengan visi jelas, tahapan-tahapan yang juga jelas, dan komitmen semua pihak serta kepemimpinan yang kuat untuk mencapai itu, tahun 2030 bukan tidak mungkin Indonesia juga bisa bangkit kembali menjadi bangsa yang lebih bermartabat dan berdaya sebagai pemenang dalam globalisasi.
Langganan:
Postingan (Atom)